Bupati Halbar Setujui Dua Kecamatan Masuk Dalam Pengembangan Wilayah Kota Sofifi

Bupati Halbar, James Uang
HALBAR, CH- Sebagian wilayah di Kabupaten Halmahera Barat, masuk dalam pembangunan kawasan khusus Kota Sofifi. Hal ini juga telah disetujui oleh Bupati, James Uang.
Sesuai surat edaran Gubernur Maluku Utara, KH. Abdul Gani Kasuba, ada dua kecamatan di Halbar, yakni Kecamatan Jailolo Selatan dan Kecamatan Jailolo Timur yang masuk dalam Pembangunan Kawasan Khusus Kota Sofifi.
“Tujuannya hanya untuk pengembangan kawasan ekonomi Khusus bukan sebagai daerah otonom baru (DOB),” kata Bupati Halbar, James Uang baru-baru ini.
Bupati menegaskan, dua kecamatan itu
masuk dalam kawasan pengembangan ekonomi khusus. Pengembangan nanti di bangun tetap secara rasionilitas, yang artinya tetap masuk pada wilayah pemerintahan Kabupaten Halbar.
Lebih jelas kata bupati, warga didua kecamatan ini tetap berada dibawah kendali Pemerintah Kabupaten Halbar, karena bukan masuk dalam daerah otonom baru (DOB).
“Jika pemerintahannya di bawah kendali Pemerintah Kota Sofifi saya juga tidak akan tanda tangan untuk setujui karena akan beresiko sebagian Jailolo terlepas,” tegasnya.
Terpisah, Abdullah Fara, Kepala Desa Bobaneigo Kecamatan Jailolo Timur mengatakan, soal wilayah Kecamatan Jailolo Timur masuk dalam dalam pembangunan kawasan khusus Kota Sofifi, belum dilakukan sosialisasi hingga ke tingkat desa.
“Sehingga kami selaku pemerintah kecamatan maupun publik belum mengtahui kemauan apa yang dilakukan oleh bupati maupun yang menjadi keinginan Pemerintah Provinsi Maluku Utara,” akunya, saat dihubungi via handpone.
Abdullah meminta kepada pemerintah daerah maupun pemerintah propinsi, agar mempertegas soal wilayah hukum Kecamatan Jailolo Timur masuk dalam wilayah administratif Kabupaten Halbar atau Kota Sofifi.
“ini menjadi poin pertanyaan penting bagi saya secara khusus, meskipun bukan di jadikan wilayah otonom baru tapi yang pasti wilayah ini punya cakupan wilayah dan batas wilayah tentu punya pemerintahan,” ujarnya.
Abdullah mempertegas soal status administratif wilayah ini, karena dirinya takut dikemudian hari Pemerintah Halbar maupun Pemerintah Kota Sofifi ikut lepas tangan. (Red)
Reporter: Riko Noho