Desa Wasile Diterjang Banjir, Ratusan Warga Ikut Kelaparan
Banjir di Desa Wasile
HALTIM, CH- Puluhan rumah di Desa Wasile Kecamatan Wasile Selatan, Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara kembali diterjang banjir. Banjir kali ini membuat warga ikut kelaparan.
Informasi yang dihimpun CH2M News, banjir terjadi pada pukul 18.00 hingga pada malam hari, Minggu (9/10/2022) akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Halmahera Timur, Nurain Komdan saat dihubungi ikut membenarkan adanya peristiwa banjir tersebut.
“Iya terjadi banjir, kami dari dinas besok pagi (senin) baru turun ke lokasi untuk berikan bantuan,” kata Nurain.
Sementara untuk Tim Taruna Siaga Bencana (TAGANA) yang semestinya suda harus ada di lokasi untuk memberikan pertolongan kepada warga, tidak terlihat berada di lokasi.
Menanggapi hal ini, Nurain menjelaskan untuk wilayah Wasile belum ada Tim TAGANA. Di Halmahera Timur, Tim TAGANA baru terbentuk di Kecamatan Kota Maba dan Kecamatan Maba (Buli).
“Sejauh ini kami belum terima informasi adanya korban,” ujarnya.
Sementara itu Edwar Surentu, selaku Anggota Tagana Maluku Utara menuturkan, seharusnya Dinas Sosial Halmahera Timur, sudah harus mengirim TRC Tim Reaksi Cepat yang dimiliki TAGANA Halmahera Timur, untuk menangani hal-hal terburuk yang bakal terjadi di lapangan.
“Kasihan kalau nanti besok (senin) baru dinas turun. Jika BPBD besok baru turun itu tidak masalah, tapi Dinas Sosial harus malam ini,” tegas Edwar.
Mantan Ketua TAGANA Halmahera Timur ini juga membeberkan, warga yang terdampak banjir ikut kelaparan, lantaran dapur rumah milik warga ikut tergenang banjir sehingga warga tidak bisa memasak.
“Informasi yang saya terima dari sana (warga korban banjir) katanya mereka sampai saat ini (pukul 21.00 WIT) belum juga makan, karena tidak ada bantuan makanan siap saji. Terus apa gunanya bantuan makanan siap saji yang ada di dalam gudang Dinas Sosial itu,” kesalnya.
Lanjut Edwar, banjir itu menyebabkan 60 unit rumah milik warga ikut tergenang. Dalam satu rumah terdapat tiga Kepala Keluarga (KK). Sementara setiap KK terdiri dari 4 orang.
“Maka sudah pasti ada ratusan warga yang ikut kelaparan. Dinas Sosial harus tanggap, jangan tunggu banjir sudah surut baru datang kase bantuan,” paparnya.
Reporter: Tim
Editor: Suhardi Koromo