Diduga Gunakan ADD Dan DD Untuk Enak-Enak, Bupati Diminta Copot Kades Kakaraino

Marwen Dehe

HALTIM, CH- Setelah dikabarkan kumpul keboh dengan seorang wanita. Kepala Desa Kakaraino, Marwen Dehe kembali dituding menggunakan Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD) untuk bersenang-senang.

Kepada wartawan, warga di Desa Kakaraino Kecamatan Wasile Tengah, Kabupaten Halmahera Timur membeberkan, anggaran DD untuk tahap I di 2022 hanya dibelanjakan sebasar 10 persen, sisanya digunakan untuk bersenang-senang.

Tak hanya itu, pencairan DD untuk tahap II juga hanya direalisasikan sebesar 5 persen, sebagian besarnya diduga digunakan untuk kepentingan kepala desa dan bendahara desa, Margolinus Hocum.

“Honor pengasuh sekolah minggu, kader posyandu, sekolah pautd dan yang lain lain yang kami tidak sebut satu persatu sampai hari ini kades tidak realisasi, tapi dalam laporan dinyatakan selesai,” beber warga yang namanya tidak mau disebutkan.

Dikatan juga, dari tahun ke tahun Desa Kakaraino tidak mengalami kamajuan. Proyek fisik yang dianggarkan melalui DD banyak yang tidak terealisasi. Bahkan, kades memiliki utang hingga ratusan juta.

“Ini karena kades talalu banyak bersenang-senang ketimbang membangun desa. Buktinya hingga saat ini kades masih kumpul keboh dengan perempuan. Padahal kades ini sudah punya istri sah yang sedang sakit,” ujar sumber tersebut.

Warga meminta kepada pihak Inspektorat dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Halmahera Timur, agar turun langsung ke lapangan untuk mamastikan benar atau tidak apa yang disampaikan warga.

“Jangan hanya menerima laporan pertanggungjawaban, karena laporan yang disampaikan oleh kepala desa dan bendahara itu fiktif semua. Laporan juga bukan bendahara yang buat, melainkan orang lain,” bebernya.

Warga juga meminta Bupati Halmahera Timur, H. Ubaid Yakub untuk segera menonaktifkan kepala desa yang bersangkutan. Karena dianggap tidak memberikan pelajaran yang baik bagi masyarakat. Karakter dan moral kepala desa, dinilai telah merusak tananan masyarakat.

“Kami minta agar pak bupati segera mencopot jabatan kepala desa Kakaraino, karena sangat tidak pantas memimpin desa kami, kami sedih pak bupati lihat kondisi desa dan masyarakat,” curhatnya.

Kepala Desa Kakaraino, Marwen Dehe saat dikonfirmasi membatah tuduhan tersebut. Menurutnya, dari sekian banyak yang dituduhkan, hanya anggaran pos Covid-19 dan proyek perahu dayung yang bermasalah.

“Cuma dua aitem yaitu pos covid sudah selesai dan perahu panggayung (dayung) cuma itu, jadi tidak benar,” bantahya melalui pesan WhatsApp, Sabtu (10/12/2022).

Dia juga mengaku, laporan warga itu sudah dicek oleh pihak inspektorat dan DPMD. Dan tidak ditemukan adanya masalah.

Reporter: Tim
Editor: Suhardi Koromo

Show More
Back to top button