GAMKI Halbar Gelar Aksi Tuntut Pelayanan Air Bersih Secara Merata

HALBAR-CH, Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI), Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, Senin (27/9/2021) menggelar aksi di depan Kantor Bupati. Masa aksi menuntut pelayanan air bersih di 7 desa dalam wilayah Kecamatan Sahu Timur harus merata.

Kordinator Lapangan (Korlap), Fransisko Katty mengatakan, aksi ini dilaksanakan karena penyediaan air bersih di Desa Tibobo, Hoku-Hoku gGam, Gamnyial, Campaka, Ngaon, Gamsungi dan Taba Campaka tidak adik oleh pemerintah daerah setempat.

Kata Fransisko, proyek air bersih dikerjakan pada 2021 oleh PT. Sebeley Utama Perkasa dengan nilai kontrak Rp 6, 639. 653.000.000 serta waktu kerja 240 hari kalender. Namun sayangnya, pelaksanaanya tidak merata. Pemasangan pipa air dengan panjang 2 kilo meter itu tidak untuk warga yang ada di Desa Hoku-Hoku Gam.

“Pipa air  tersebut telah dialihkan ke Desa Gomomeng dan Idam Gamlamo, sementara air bersih ini lebih di priotaskan untuk desa Hamente Tibobo (tujuh desa) inikan kan tidak adil,” kata Fransisko.

Selain air bersih, masa aksi juga mempersoalkan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dari Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) di Desa Hoku-hoku Gam sebanyak 26 KK, Desa Tacim 24 KK dan Taboso 26 KK. Anggaran upah tukang yang seharusnya sudah disalurkan untuk tahap III di 2020 sebesar Rp. 1.500.000 per rumah dengan jumlah total Rp 114.000.000, hingga saat ini belum juga terealisasi ke penerima manfaat.

“Hal ini mengakibatkan penerima manfaat terbeban dengan tukang yang telah mengerjakan karena belum membayar upah tukang,” ujar Fransisko.

Terpisah, Direktur Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Jailolo, Robert Fadli mengatakan, pembangunan jaringan air bersih yang berada di 7 desa itu sumber dananya dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku Utara.  Dari 240 hari masa kerja, proyek tersebut kata Robert, sudah harus selesai dikerjakan.

“Sesuai hasil komunikasi kami sebelum Desember air suda berfungsi namun mungkin mereka (kontraktor, red) masi ada kesibukan di luar sehingga belum  ke sini (Halbar, red) untuk selesaikan,” jelasnya.

Untuk pemasangan pipa air bersih yang seharusnya di Desa Hoku-Hoku Gam yang sudah dipindahkan ke Desa Gomomeng dan Idam Gamlamo kata dia, pihaknya belum mendapat klarifikasi dari BWS karena proyek  ini adalah program BWS.

“Tetapi kami akan berupaya untuk komunikasi agar dalam minggu-minggu ini juga mereka bisa datang ke Halbar agar kita turun bersama mengatasi persoalan air bersih tersebut,” ujarnya di Kantor PDAM.

Sementara, mantan Kepala Dinas Perkim, periode 2016-2020, Wafet Djanu menyebutkan, untuk upah tukang dalam BSPS di beberapa desa suda dibayar dan ada juga yang belum di bayar.

“Karena anggaran ini kan tidak berada di dinas tetapi ada di keuangan, namun lebih jelas nanti di tanyakan ke Kepala Disperkim yang baru, bapak Adrisal Hena,”sebutnya di Kantor Bupati.

Adrisal Hena, Kepala Dinas Perkim-LH yang baru menyebutkan, untuk upah tukang di Desa Hoku-Hoku Gam, Tacim dan Taboso Kecamatan Sahu timur yang belum dibayarkan pada tahap III, akan usahakan untuk dibayar.

“Karena ketika saya baru masuk dan melihat dokumen itu terbawah hutang dari tahun 2020 ke tahun 2021,” bebernya, saat ditemui di ruang kerjanya.

Riko Noho

Reporter : Riko Noho
Editor : Suhardi Koromo

Show More
Back to top button