Generasi Berpendidikan Di Lingkungan Perusahaan

Oleh: Arshyl Made
Ketua Umum Himpunan Pelajar Mahasiswa Halmahera Timur Jakarta
(HIPMI HALTIM-JAKARTA)
Periode 2020-2021
Mahasiswa Strata 1 (S1) Ekonomi/Akuntansi Universitas Bung Karno
PENINGKATAN REALISASI investasi asing di Provinsi Maluku Utara cukup signifikan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2017, realisasi investasi PMA (Penanaman Modal Asing) di Provinsi Maluku Utara mencapai US$0,2 miliar dan berada pada peringkat 22 dibandingkan provinsi lainnya, kemudian tahun 2018 realisasi investasinya meningkat menjadi US$0,36 miliar dan naik ke peringkat 18. Di tahun 2019 terjadi lonjakan tajam realisasi investasi di Provinsi Maluku Utara dengan nilai US$1,0 miliar yang menjadikannya berada di peringkat 8 lokasi PMA terbesar.
Walaupun saat ini Indonesia memiliki sumber daya manusia berusia produktif, namun banyak kaum muda yang tidak aktif dan tidak bersekolah. Sekitar 40 juta kaum muda Indonesia berusia antara 15 sampai 24 tahun menjadi sumber daya manusia yang berharga bagi Indonesia. Akan tetapi 1 dari 5 pemuda Indonesia tidak bersekolah atau bekerja, dan 1 dari 3 pemuda di dunia kerja hanya memiliki pendidikan dasar atau kurang.
Minimnya pendidikan sangat berpengaruh pada pembangunan suatu daerah. kedatangan Perusahaan merupakan ruang pekerjaan yang membuka lapangan kerja sangat banyak serta mengurangi pengangguran di suatu daerah khususnya Halmahera timur itu sendiri. sehingga generasi saat ini lebih memilih bekerja ketimbang berpendidikan. Hal ini di ukur karena tingkat ekonomi dan pendapatan masyarakat masih di bawah rata-rata.
Perusahaan di mata masyarakat Halmahera Timur saat ini merupakan jalan pintas bahkan sangat bergantung untuk menopang ekonomi, Padahal Pertumbuhan ekonomi akan sangat bergantung pada generasi muda yang berpendidikan. Pembangunan dan ekonomi membutuhkan generasi muda yang potensial, produktif, kreatif, serta mempunyai inspiratif yang konstruktif. Potensi partisipasi yang dimiliki tidaklah timbul begitu saja, tetapi memerlukan usaha-usaha dan campur tangan pemerintah untuk menggerakkannya.
Generasi muda merupakan tolak ukur pembangunan, sebagai agent of change, agent of control dan agent of development. SDM ini seharusnya dilihat pemerintah sebagai alat untuk menumbuhkan ekonomi dari sector-sector pendapatan mikro. Halmahera timur merupakan daerah yang strategis serta sangat potensial menjadi pusat kebutuhan primer (sandang, pangan, papan) di Maluku utara dengan kemampuan dan skill yang dimiliki SDM saat ini akan mampu mendorong percepatan perputaran perekonomian.
Meskipun demikian dengan banyaknya sarjana tidak menjamin kemajuan suatu daerah di sebabkan lapangan kerja yang hampir tidak ada sama sekali sehingga generasi muda Saat ini lebih memilih bekerja di perusahaan ketimbang melanjutkan pendidikan. Harapan kami semua agar pemerintah Halmahera timur mampu bersaing dalam merawat SDM untuk generasi Halmahera timur dalam melanjutkan tongkat estafet kedepan. (*)