GMNI Desak Pemda Kepsul Selesaikan Jembatan Desa Waiu

409

Sekertaris GMNI Sula, Alfareza Sangaji

SANANA, CH- Proyek pembangunan jembatan Desa Waiu di Kecamatan Mangoli Tengah Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) tak kunjung selesai. Padahal, proyek tersebut mulai dikerjakan sejak 2011 silam.

Hal ini menuai sorotan dari Sekertaris Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Sula, Alfareza Sangaji. Menurutnya, proyek tersebut telah menelan anggaran miliaran rupiah yang dianggarkankan dalam beberapa tahap.

Namun hingga di 2022 ini, jembatan yang sangat dibutuhkan oleh warga untuk melakukan aktifitas demi kelancaran perekonomian ini tak kunjung selesai.

“Namun sampai hari ini, memasuki tahun 2022 tak kunjung selesai. Kalau semisalnya pekerjaan itu suda selesai, maka proses aktivitas masyarakat di desa setempat dan masyarakat pada umumnya bisa berjalan lancar. Namun sebaliknya masyarakat tida bisa menikmati hasil pekerjaan tersebut,” kata Alfareza, Sabtu (25/6/2022).

Kondisi Jembatan Yang Hingga Saat Ini Tidak Selesai Dikerjakan

Menurutnya, ini karena lemahnya fungsi pengawasan dari DPRD waktu itu. Bahkan dirinya menilai, anggota DPRD di dapil tersebut turut bersekongkol dengan pemerintah daerah setempat sehingga proyek tersebut tak kunjung diselesaikan.

BACA JUGA  Wakil Bupati Sula Dengan Pihak STAI Babusalam Berdamai

“Hal seperti ini membuat Kabupaten Kepulauan Sula ditetapkan sebagai daerah tertinggal di Provinsi Maluku Utara, sebagaimana tertuang dalam Lampiran Peraturan Presiden No. 63 Tahun 2020,” bebernya.

Demi kepentingan masyarakat, Alfareza mendesak kepada bupati dan wakil bupati setempat serta Dinas PUPR untuk segera membangun jembatan tersebut.

“Kami akan berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk menelusuri anggaran yang dikucurkan. Apabila terdapat adanya indikasi penyelewengan anggaran hingga mandeknya pekerjaan ini, agar di usut dan di proses secara hukum,” tegasnya.

Sementara itu, berdasar informasi yang dihimpun media ini. Di 2011 dana yang dikucurkan untuk jembatan tersebut sebesar Rp. 700 sekian melalui APBD induk. Kemudian pada APBD Perubahan 2015 kembali dianggarkan Rp. 500 juta. (K-P)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here