HIPMA Halteng Minta Pemda Dan Polda Segera Ambil Langkah Soal Aksi OTK Di Halteng
Ketua Formatur HIPMA Halteng-Sulut, Indah Sari Fauto (Foto: Istimewa)
TOBELO, CH – Aksi pembunuhan terhadap 3 warga Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng), oleh Orang Tidak Dikenal (OTK) yang menghebohkan warga baru-baru ini, memantik reaksi dari berbagai kalangan.
Salah satunya adalah Himpunan Pelajar Mahasiswa (HIPMA) Halteng yang menimba ilmu di Sulawesi Utara (Sulut). Mereka meminta agar Pemda Halteng dan Polda Maluku Utara untuk mengusut tuntas kasus tersebut.
Ketua Formatur HIPMA Halteng-Sulut, Indah Sari Fauto ke Cerminhalmahera.com mengatakan, Patani Utara adalah sebuah Kecamatan yang terletak di ujung utara Halteng, yang secara keseluruhan aktivitas warga adalah ke hutan.
“Hal itu karena patani utara adalah wilayah dengan daratan cengkeh dan pala yang limpah ruah memadati hutannya,”kata Indah melalui rilisnya, Rabu (24/3/2021).
Hal ini tentunya, membuat aktivitas masyarakat baik di Patani Utara maupun di Patani Timur akan ikut terganggu, akibat dari duka mendalam yang mewarnai media sosial beberapa hari belakangan ini.
Menurutnya, aksi OTK yang menewaskan 3 warga Halteng ini adalah sebuah tindakan yang tidak harus dibiarkan begitu saja. Tragedi pembantaian yang terjadi pada tanggal 20 Maret 2021 di Hutan Patani Utara dan Patani Timur ini kata Indah, adalah suatu malapetaka yang sungguh tak berperikemanusiaan.
“Pemerintah kabupaten dan penegak hukum baik Polres maupun Polda kiranya dapat mengambil langkah yang bijaksana untuk selanjutnya di selesaikan secara normatif dan kooperatif demi mengantisipasi kemunculan dendam di hati para warga Patani Utara dan menimbulkan tindakan yang tidak kita inginkan bersama,” pintanya.
Lanjut Indah, secara sosiologis maupun psikologis, masyarakat Patani Utara akan sangat resah dengan peristiwa ini, karena ruang gerak aktivitas warga ke hutan akan di batasi.
“Kebutuhan dapur dan lainnya pun akan ikut berpengaruh sebagaimana saya sampaikan di awal bahwa warga masyarakat patani utara sebagian besar aktivitas hidupnya mengikuti pola hasil pala dan cengkeh, maka pemda dan polda segera ambil langka,” tukasnya.
Sekedar diketahui, dalam tragedi ini, 3 dari 7 warga yang ke hutan ini meninggal dunia saat diserang OTK. Sementara 4 warga lainya dinyatakan selamat.
Korban Meninggal yakni, Risno Muhlis, Yusuf Kader warga Batu Dua Patani Utara dan H. Masani warga Masure Patani Timur.
Sementara korban selamat yakni, Anto Latani (45), Martawan (45) dan Jahid yang merupakan warga Tepeleo Batu Dua Patani Utara dan Kopda Zain (34) anggota Koramil 1512/02 Patani. (Red)
Reporter: Rustam Gawa