Indonesia, Demokrasi Dan Tantangan Kapitalisme Global

Oleh Adim Rajak, S.Sos.,M.Ikom


Meneropong locus peradaban baru sistem demokrasi menjadi spirit dihampir setiap negara-negara maju membuat Indonesia menjadikan demokrasi sebagai sistem yang digunakan untuk merubah paradigma lama.

Keterbukaan lnformasi, kebebasan, penegakan HAM dan penegakkan hukum serta peningkatan kualitas lptek secara humanis menjadikan demokrasi sebagai lokomotif utama dalam penataan kehidupan berbangsa dan Bernegara saat ini dan masa akan datang.

Menuju negara dengan persentase Ekonomi terbesar di dunia sampai 20 tahun akan datang adalah juga bagian daripada sistem yang akan mewarnai Demokrasi itu sendiri.
Apakah sistem Demokrasi untuk ukuran Indonesia saat ini sudah masuk tahapan kematangan atau masih tahapan konsolidasi menuju Demokrasi yang sesungguhnya? pertanyaan seperti ini menjadi pekerjaan rumah menjawabnya lewat ide yang terimplementasi secara Demokratis pula.

Ini menjadikan Indonesia harus mampu mengkonsolidasi dirinya karena  Demokrasi oleh Abraham Lincoln adalah Goverment The People, For The People And By The People.

Negara Indonesia yang sedang berkembang harus mampu bersaing dengan kekuatan Ekonomi Dunia disisi lain tantangan percaturan Ekonomi Global semakin sengit. Apakah Indonesia akan menempatkan dirinya untuk bersaing atau masih sekedar wacana sambil menambal sulam Demokrasinya? Tahapan Demokrasi saat ini apakah berpengaruh terhadap sistem ekonomi kita apakah kapitalisme, liberal atau sepenuhnya ekonomi Pancasila? ini menjadi pertanyaan yang harus dijawab juga dalam kehidupan berdemokrasi.

Sudah tentu pertanyaan seperti ini mempengaruhi arah kebijakan ekonomi dan komitmen Demokrasi kita yang harus direnungi. Demokrasi sudah tentu menjadi alat ukur untuk menerima lnvestasi membiayai sektor pembangunan dan mengelola sumber ekonomi Indonesia semakin terbuka untuk privat dan diliberalisasi dalam rangka kesejahteraan rakyat. Jadi penataan demokrasi harus juga diikuti dengan perbaikan di sektor ekonomi dengan baik. Walaupun Bank Dunia telah memproyeksikan capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia terus tumbuh dengan capaian sebesar 5,1% pada 2020 dan 5,2% pada 2021 tetapi penataan demokrasi harus juga diikuti dengan perbaikan di sektor ekonomi dengan baik.

Bagaimana ukuran Demokrasi Indonesia mencerna dengan baik & Sempurna Agar Mempraktekkan Ekonomi Pancasila yang dicita-citakan Founding Father?
Disisi lain bayang-bayang Kapitalisme Global mempengaruhi idealisme Ekonomi Pancasila. Berhembusnya Era Revolusi Industri 4.0 Juga apakah karena sumber daya Demokrasi akan mampu membuat ekonomi pancasila semakin kuat atau malah terjebak jauh dalam pusaran hutang negara dan negara terkuras SDA nya.

Percaturan Negara-negara Kapitalisme Global Dunia Samuel P. Huntington mensinyalir bahwa perang ekonomi antara blok Barat dan blok Timur Dunia, dapat membuat Indonesia tereduksi jauh dan tertinggal disuatu saat karena SDA nya habis terkuras. Tantangan kita adalah Negara Kapitalisme terkonsolidasi dengan manajemen yang profesional dan tersistem secara baik, untuk menguras habis Kekayaan Sumber Daya Alam Indonesia dengan alasan persamaan pembangunan sehingga butuh investasi bahan mentah Indonesia.

Hal ini diperkuat dengan begitu banyak lnvest masuk ke lndonesia. Sepertinya tesis Rita Abrahamsen dalam bukunya Sudut Gelap Kemajuan cukup signifikan membongkar hal ini; lembaga-lembaga donor internasional akan melakukan liberalisasi ekonomi dan politik secara bersamaan dapat dikatakan bahwa demokrasi dan kapitalisme adalah dua sisi dari satu keping koin yang sama. Seolah Demokrasi direpresentasikan sebagai resep penyelenggaraan pemerintahan yang dianggap paling sahih, untuk mempertahankan kekuatan demokrasi agar masuk pusaran jebakan kapitalisme Global saya jadi ingat tentang sebuah film berjudul ekonomi Hit Man ( Perusak Ekonomi) dimana negara-negara yang kaya bahan mentah akan menjadi target jebakan.

Jadi, ini semua permainan Sistem Ekonomi Liberal yang sistematis & masif, di design berjalan seirama dibingkai dengan Demokrasi liberal dalam rangka memperkaya Negara-negara Kapitalis. Tantangan sederhana, apakah saat ini Indonesia terjebak masuk dalam pusarannya? Wallahualam Bissawab.

Show More
Back to top button