Ini Pengakuan Kades Wailoba Soal Penyaluran BLT Yang Dikeluhkan Warga
SANANA, CH- Penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) oleh Pemerintah Desa Wailoba Kecamatan Mangoli Tengah, Kabupaten Kepulauan Sula yang dikeluhkan warga, akhirnya ditanggapi langsung oleh kepala desa setempat.
Kepada wartawan, Kepala Desa Wailoba, Idham Usia mengaku BLT yang belum disalurkan kepada warga hanya Desember 2021. Sementara menurut warga, BLT yang belum disalurkan itu terhitung mulai Oktober 2021.
“Setahu saya di bulan 11 atau di November itu semuanya suda tersalur,” kata Idham, saat ditemui dikediamanya, Jumat (11/3/2022).
Lanjut Idham untuk Desember 2021, bantuan yang bersumber dari Dana Desa (DD) itu belum disalurkan lantaran bendahara desa sibuk dengan penyusunan APBDes. Dia juga telah meminta kepada bendahara dan sekertarisnya yang saat ini berada di Sanana untuk segera kembali ke Desa Wailoba untuk menyalurkan sisa BLT yang belum disalurkan itu.
Selain itu, Idham beralasan, BLT untuk Desember 2021 belum disalurkan karena Camat Mangoli Tengah meminta menuggu ia datang baru disalurkan. Dengan tujuan ibu camat butuh dokumentasi agar di jadikan laporan.
Idham juga berjanji akan menanyakan ke bendaharanya, terkait dengan keluhan masyarakat yang mengaku belum menerima BLT sejak Oktober 2021. Jika benar, Idham akan meminta kepada bendaharanya untuk segera diselesaikan.
“Setahu saya di bulan 11 itu sudah tersalur semua. Tapi kalau memang ada laporan masyarakat seperti itu saya akan tindak lanjuti ke bendahara, supaya dia harus segera memberikan BLT itu,” janjinya.
Idham juga berharap, Pemerintah Daerah dan pihak kepolisian bisa membantu pemerintah desa untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Sebab sudah kurang lebih dua bulan Kantor Desa diboikot warga, sehingga kativitas perkantoran tidak berjalan maksimal hingga saat ini.
Sementara itu menurut warga setempat, Yakobus Bahi mengaku dari total 43 kepala keluarga (KK) yang harusnya menerima BLT sebesar Rp 900.000 pada bulan Oktober sampai Desember 2021 itu, hanya satu KK yang tuntas menerima BLT. Sementara 42 KK lainya masing-masing baru menerima Rp. 300 ribu untuk Oktober 2021.
“Baru satu orang yang menerima BLT, itu pun saat dia mau berangkat ke ambon dan ketemu sama kades di Sanana dan langsung diberikan BLT,” kata Yakobus.
Sedangkan 42 orang lainnya belum menerima lantaran dana yang mereka terima hanya untuk bulan Oktober sebesar Rp 300.000 ribu.
Tedius Fuah, warga lainya juga mengaku hal yang sama. Menurutnya, dua bulan terakhir, November dan Desember 2021 sebesar Rp. 600 ribu belum disalurkan.
“Kepala Desa baru berikan kita (Tedius Fuah) punya BLT Rp. 300 ribu. Dua bulan lainnya Kepala Desa belum kase (belum diberikan) sampai sekarang,”ujar Tedius Fuah, warga Dusun Waidanas.
Senada juga disampaikan oleh, Marni Sillia yang juga warga di Dusun Waidanas. Dia mengaku sangat menyesalkan sikap kepala desa dan Camat Mangoli Tengah. Sebab pada saat keduanya berkunjung ke Dusun Waidanas dalam rangka vaksinasi covid-19. Keduanya menegaskan, agar warga harus divaksinasi baru bisa menerima BLT.
“Mereka turun di Dusun Waidanas dan mereka bilang kami yang dapat BLT harus vaksin, dan kami ikut untuk di vaksin. Tapi hingga sekarang kami belum juga menerima BLT tersebut,” kesal Marni.
Reporter: KP
Editor: Suhardi Koromo