Ini Program Dinas Ketahanan Pangan Halbar Di 2021

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Moehdar A.M. Djen SP, A.MM (Foto: Riko CH)


HALBAR, CH- Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Halmahera Barat (Halbar), Maluku Utara (Malut) di 2021 ini akan menjalankan tiga program kerja. Diantaranya, pantau stok dan harga pangan,  Penyusunan Neraca Bahan Makanan (NBM) dan Pekarangan Pangan Lestari (P2L).

Kapala Dinas Ketahanan Pangan Halbar,  Moehdar A.M. Djen SP, A.MM menyebutkan, pemantauan stok dan harga pangan ini dilakukan untuk mengetahui ketersedian stok maupun harga pangan baik yang diproduksi di dalam daerah maupun yang dari dari luar Halbar.

Sementara untuk program NBM, yaitu mencari tau ketersediaan omzet (jumlah) pangan yang disediakan untuk di konsumsi di pasar pada kurun waktu tertentu.

“Misalnya cari tau energi, protein dan lemak per kilo atau per kapita dalam perhari.  Kami cari tau sebab penting sebagai bahan masukan kebijakan terkait dengan perencanaan produksi dan ketersediaan pangan,” jelas Moehdar ke cerminhalmahera.com di ruang kerjanya, Rabu (24/2/2021).

Sedangkan untuk program P2L yakni dilakukan pembinaan di sekitar pekarangan halaman rumah yang  sasarannya  ke kelompok-kelompok tani perempuan.

“Menghidupkan pekarangan supaya bisa menambah pendapatan masyarakat.   Kegiatan itu juga sebagai antisipasi stunting atau kekurangan gizi pada anak-anak,”katanya.

Lanjut Moehdar program P2L ini akan dilaksanakan di 7 desa yang ada di Kecamatan Jailolo dan Desa Balisoa, Golo dan Tacici  di Kecamatan Sahu, serta Desa Moiso, Sidangoli Gam dan Dehe  di Kecamatan Jailolo Selatan.

“Kami juga bersyukur Selama Dinas Ketahanan Pangan berdiri baru tahun
ini kami dapat Dana Alokasi Khusus (DAK) non fisik dari pusat  sebesar  Rp. 350 juta,” akunya.

Anggran ini akan digunakan untuk kegiatan P2L yang diperuntukan untuk kelompok tani perempaun yang ada di 5 desa dan sedikit anggaran daerah (dana dekon) digunakan untuk kelompok tani perempuan di 2 desa.

“Kelompok tani wanita ini terdiri dari 30 orang yang di setiap desa untuk membuat pekarangan lestari. Jadi di kelola pemanfaatan pekarangan juga nanti disiapkan kebun bibitnya dan rumah bibitnya, jadi di gerakan oleh kelompok tani itu sendiri,” paparnya.

Tanaman yang diprioritaskan dalam program P2L ini lebih  ke sayur sayuran karena dinilai cepat menghasilkan demi  menambah pendapatan keluarga dan asupan gizi anak-anak.

“Kami berharap program pada tahun ini   dan kedepan mudahan-mudahan berjalan bagus dan si tahun ini lebih ditingkatkan lagi terutama pemberdayaan oleh  ibu-ibu untuk bisa kelola pekarangan sendiri supaya menambah pendapatan masyarakat,” harapnya. (Red)

Riko Noho

Reporter: Riko Noho

Show More
Back to top button