Perwakilan Massa Aksi Saat Menyerahkan Tuntutan Aksi ke Pihak Mabes Polri
JAKARTA, CH- Kasus pembunuhan yang terjadi di Hutan Kabupaten Halmahera Timur dan Kabupaten Halmahera Tengah, akhirnya telah sampai ke telinga para pimpinan di Mabes Polri.
Ini setelah puluhan warga yang tergabung dalam sejumlah elemen se-Jabodetabek (PB Formmalut, Formapas Malut, Ampera, Hipmi Haltim dan Hipma Halteng) menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Mabes Polri, Rabu (2/11/2022).
Masa aksi menuntut beberapa poin, diantaranya, meminta Kapolri segera copot Kapolres Haltim dan Halteng karena diduga gagal dalam mengungkap sejumkah kasus pembunuhan. Mendesak Kapolri segera bentuk tim khusus penyisiran pelaku pembunuhan di hutan Haltim-Halteng.
Meminta TNI-Polri, Pemkab Haltim-Halteng, Pemprov Malut untuk bangun pos keamanan di sejumlah titik yang dianggap rawan. Meminta Presuden RI, menjadikan kasus pembunuhan ini sebagai perhatian khusus negara terhadap daerah. Dan yang terakhir, meminta Kapolri menginstruksikan Kapolda Malut agar kasus pembunuhan di Haltim-Halteng dijadikan prioritas.
Mewakili massa aksi, dari masing-masing elemen, Hamdan Halil, Muhibu Mandar, Jaidi Abd. Gani dan beberapa rekan lainya menggelar audens dengan Humas Mabes Polri.
Dalam pertemuan itu, para perwakilan ini mendesak Kapolri menyikapi kasus pembuhan yang terjadi di Hutan Haltim maupun Halteng yang sudah berulang kali terjadi. Terakhir, korban pembunuhan oleh Orang Tidak Dikenal (OTK) terjadi di Desa Gotowasi Kecamatan Maba Selatan dengan menewaskan, Talib Muhid (65) pada, Sabtu (29/10/2022).
Mewakil Mabes Polri, Agus kepada perwakilan massa aksi berjanji akan segera menyampaikan tuntutan massa aksi ke Kapolri untuk direspon secepatnya.
“Kami akan mengkonfirmasi perkembangannya kepada publik maupun kepada elemen yang mendorong penuntasan kasus pembunuhan di hutan Halmahera,” kata Agus.
Reporter: Abdurahman Patola
Editor: Suhardi Koromo