HALSEL, CH – Ikatan Pelajar Mahasiswa Laluin (IPML) bersama pemuda setempat menggelar aksi. Mereka meminta Bupati Halmahera Selatan, H. Usman Sidik mencopot Nasarudin Tuanany dari jabatan Camat Kayoa Selatan. Aksi ini dipicu oleh pengrusakan properti lapangan sepak bola oleh Nasarudin Tuanany.
Ratusan masa aksi ini turun ke jalan, Senin (2/8/2021). Mereka membakar ban mobil bekas, serta membawa spanduk yang bertuliskan “Meminta Bupati Halsel untuk segera mencopot Camat Kayoa Selatan atas tindakan tidak etis terhadap pengrusakan properti kegiatan IPML” tepatnya di pertigaan jalan Desa Laluin.
Aksi ini kemudian berlanjut di depan Kantor Camat Kayoa Selatan. Mereka meminta Nasarudin Tuanany untuk bertanggung jawab dalam hal ganti rugi atas tindakan brutal pengrusakan properti kegiatan IPML Cup sebesar Rp. 10 juta. Meminta camat agar membentuk satgas (satuan tugas gugus) untuk bersama-sama dengan mahasiswa dan pemuda dalam mengawal kegiatan IPML Cup dengan catatan menjaga protokol kesehatan sebagaiman surat keputusan Bupati Halmahera Selatan No. 161 Tahun 2021. Menuntut Camat Kayoa Selatan untuk menerbitkan surat rekomendasi kegiatan IPML Cup sebagaiman surat keputusan Bupati Halmahera Selatan No. 161 Tahun 2021 Poin 2 huruf K.

Nasarudin Tuanany dihadapan masa aksi, meminta tuntutun IPML ini untuk diselesaikan secara hukum di Kantor Polsek Kayoa.
“Saya bersedia menyelesaiakn tuntutan mahasiswa secara hukum dan nanti diselesaikan di kantor polsek kayoa,” kata Nasrudin kepada wartawan disela-sela aksi tersebut.
Nasarudin juga menjelaskan, pembongkaran properti kegiatan sepak bola IPML CUP di Desa Laluin oleh dia bersama tim Satgas lainya pada, Minggu (1/8) kemarin itu, terpaksa harus dilakukan karena akan merugikan dirinya sebagai ketua Satgas Covid-19.
“Bukan cuman kalian yang dirugikan tetapi saya juga dirugikan sebagai ketua satgas apabila membiarkan kegiatan itu dilakukan dapat menimbulkan kerumunan,” jelasnya dihadapan masa aksi.
Aksi IPML bersama pemuda yang berlangsung pada pukul 09.00-13.00 WIT tidak menimbulkan anarkis meskipun terjadi adu mulut saat hearing di Kantor Camat. Suasana hearing mampu tenangkan oleh pihak kepolisian dan TNI (babinsa) yang ikut mengamankan aksi tersebut.