Kadis PUPR Kepulaun Sula Dilempari Botol Air Mineral Oleh Anggota DPRD

SANANA, CH- Kinerja Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Pemukiman Rakyat (PUPR) Kabupaten Kepulauan Sula, Samsul Bahri menuai aksi protes dari anggota DPRD setempat. Samsul bahkan dilempari botol air  mineral saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama.

Insiden pelemparan  botol air mineral oleh Kamal Upara, anggota Komisi III DPRD ke arah Samsul Bahri itu disebabkan karena penjelasan Samsul Bahri terkait dengan gagalnya pembangunan jembatan Kali Baleha di 2022 ini. Proyek tersebut gagal dibangun tahun ini dengan alasan gagal konstruksi.

Padahal, sebelumnya Komisi III DPRD dan Dinas PUPR telah menyepakati untuk dianggarkan proyek jembatan Kali Baleha di tahun ini sebesar Rp. 5 miliar. Sayangnya, pembatalan proyek pembangunan tersebut oleh Dinas PUPR tanpa sepengetahuan DPRD.

Kondisi Kali Baleha Saat Banjir

“Makanya saya bilang, kalau gagal konstruksi bukan kadis PUPR yang punya wewenang untuk menyimpulkan bahwa jembatan kali Baleha gagal konsrtuksi, tapi tim ahli yang harus menyampaikan, ini yang membuat bapak Kamal Upara melempar dia (Samsul Bahri) dengan botol air mineral tadi itu,”kata Kadir Sapsuha, Anggota DPRD Komisi III Kepsul, usai RDP dengan PUPR, Jumat (14/1/2022).

Berdasarkan penjelasan dari Kadis PUPR, kata Kadir  di 2022 ini proyek tersebut belum bisa dikerjakan,  karena baru  dimasukkan dalam perencanaan. Maka menurut Kadir, pekerjaan fisiknya baru  akan terlaksana di 2023.

“Jikalau masuk pada APBD 2022, maka sudah tidak bisa, karena kemarin bicara lain dan hari ini juga bicara lain. Kami meminta kepada Bupati Kepulauan Sula segera mengevaluasi Kadis PUPR karena dinilai tidak memiliki kemampuan dalam pengawalan pembangunan di Sula ini,” tutur Kadir.

Reporter: KP
Editor: Suhardi Koromo

Show More
Back to top button