Kemendikbud-Ristek Garap Film dan Musik Tradisi di Kota Tikep
TIDORE, CH – Kementerian pendidikan dan kebudayaan direktur perfilman musik dan media (Kemendikbud-ristek) berencana menggarap musik tradisional di Kota Tidore kepulauan (Tikep), Maluku Utara. Hal ini disampaikan langsung oleh pihak Kemendikbud-ristek, Ahmad Mahendra.
Ahmad Mahendra, selaku direktur perfilman musik dan media Kemdikbud-ristek saat di wawancarai oleh media ini, Rabu (6/10/2021) mengatakan, pihak Kemendikbud-ristek datang ke Tidore fokusnya ke musik tradisional. Musik tradisional ini kata Ahmad, perlu dikembangkan bagian dari masa lalu, masa kini, dan masa depan.
“Itulah kita mengajak teman-teman para seniman, para kreator yang ada di Tidore itu bergerak bersama untuk menggarap musik tradisi yang keterkaitan dengan sejarah Tidore dengan cerita cerita Tidore untuk digarap bersama untuk dijadikan sesuatu yang bisa di sajikan. Sehingga tidak hanya memperkenalkan secara alamnya, sejarah tetapi juga kebudayaannya,” kata Ahmad.
Ahmad Mahendra juga menjelaskan, musik tradisional yang digarap nanti tidak menghilangkan etnik dan nilai-nilai lokalnya. Untuk itu menurut dia, keterlibatan anak-anak mudah menjadi sangat penting. Pihaknya akan menggarap satu cerita yang kombinasi film dan musik tradisi.
Dalam penggarapan film ini, lanjut Ahmad akan bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, teman- teman musisi maupun penggarap Iven di Kota Tidore. Film ini nantinya akan tayang di tingkat nasional, Indonesian TV dan juga kanal budaya Kemdikbud-ristek tentang cerita kesultanan, benteng lewat music tradisi.
Sementara itu, Kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tikep, M. Ade Suleman juga mengatakan, musik tradisi merupakan 10 dari salah satu objek kemajuan kebudayaan.
“Ini kita mengimplementasikan musik tradisi melalui program Kemendikbud. Jadi Tidore diberikan kesempatan untuk mengarap pertujukan musik dalam rangka melestarikan musik tradisi tapi basisnya komunitas,” jelas Ade.
Ade Suleman juga menambahkan bahwa melalui program Kemendikbud-ristek ini pihaknya juga bisa mengendalikan budaya Tidore kepada generasi muda.
“Jadi torang ingin mendokumentasikan, merekam, membuat film, itu akan disebarakan ke komunitas yang lain supaya anak-anak mudah tau bahwa ini musik tradisi yang disajikan dalam medium baru di campur dengan musik kontemporer kemudian ada narasi dan sejarah,” ujarnya.
Perlu diketahui pembuatan film musik tradisi ini akan dilakukan secara daring.