Kepsek dan Guru Kurang Akur, Siswa di SD N 10 Halsel “Tersisa” 9 Orang

1682
Ini Siswa di SD 10 Halmahera Selatan Yang Masuk Sekolah

HALSEL, CH – Aktifitas belajar mengajar di SD Negeri 10 Kabupaten Halmahera Selatan sangat memprihatinkan. Pasalnya, dari total siswa yang ada di sekolah tersebut, hanya 9 siswa yang masuk sekolah untuk mengikuti proses belajar.

Kejadian langkah ini terjadi pada, Rabu (27/7/2022). Tampak terlihat, hanya 9 siswa yang bersekolah. Sementara sebagian besar para siswa memilih tidak bersekolah. Akibatnya, para siswa dari kelas satu sampai kelas enam ini digabungkan ke dalam satu ruangan.

Tidak hanya itu, sekolah yang berada di Desa Laluin Kecamatan Kayoa Selatan ini juga membuat para guru malas masuk sekolah. Dari total 7 orang guru PNS dan 7 orang guru honor yang ada, hanya 2 orang guru yang masuk sekolah.

“Guru-guru jarang datang kesekolah karena kondisi kehadiran murid sangat sedikit atau jarang masuk sekolah,” ungkap, Haruna Ahad, salah satu guru di SD tersebut kepada CH2M News Group.

Haruna menjelaskan, sekolah dimana ia mengajar itu jarang melakukan proses belajar mengajar. Hal ini  disebabkan karena jumlah siswa yang sedikit, serta guru yang hanya satu dua orang yang masuk sekolah. Akibatnya, jam pulang sekolah lebih cepat, yakni pukul 10.00 WIT.

BACA JUGA  Penolakan Kepsek SMA 33 Halsel Berlanjut, Dewan Guru dan Siswa Palang Sekolah

“Kondisi sekolah ini telah lama mengalami permasalahan internal antara guru dan kepala sekolah sehingga beberapa guru disini justru menyekolahkan anaknya ke tempat lain, seperti SD Inpres Laluin,” bebernya.

Haruna bersama rekan-rekan guru lainya berharap, agar  Dinas Pendidikan setempat secepatnya mengambil langka untuk memulihkan kondisi sekolah yang sangat memprihatinkan saat ini. Sebab jika ikut dibiarkan, sekolah ini akan ditutup karena tidak lagi diminati oleh siswa.

Tak hanya sampai di situ, seorang guru di sekolah ini juga membeberkan, Dana Bantuan Operasional Ssekolah (BOS) yang dikelolah oleh selama ini oleh Mursid Kalamung selaku kepala sekolah tidak efektif. Sehingga dana BOS yang terus mengalir setiap tahun tidak membuat kondisi sekolah mengalami kemajuan.

Sementara itu Kepala Sekolah, Mursid Kamalung saat dikonfirmasi melalui Short Message Service (SMS) terkait kekurang siswa dan pengelolaan dana BOS. Mursid tidak mau memberi penjelasan, dia hanya membalas pertanyaan wartawan dengan alasan belum ada waktu karena mengalami gangguan kesehatan.

“Kepala sekolah ada di rumah (Desa Lalaluin), namun jarang menjalankan tugas di sekolah ia hanya berdiam diri di ruman dan menunggu pencairan dana BOS tiba lalu berangkat ke Labuha,” kesal salah satu warga setempat.

BACA JUGA  Minimnya Pegawai Bank, Buka Tabungan BRI Di Halsel Antri Hingga Berhari-Hari

Reporter: Nuski A. Saban
Editor: Suhardi Koromo

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here