M. Hafid Ismail, Gagas Inovasi Gerakan Cinta Perpustakaan
TIDORE, CH – M. Hafid Ismail, salah satu Aparatur Sipil Negara (ASN) Kota Tidore Kepulauan menggagas inovasi gerakan cinta perpustakaan. Gagagasan ini bertujuan untuk mempermudah masyarakat mudah mengakses buku-buku yang tersedia diperpustakaan.
M. Hafid Ismail, yang juga salah satu peserta peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan I tahun 2023 ini mengaku, perpustakaan saat ini telah mengalami transformasi diri yang tak hanya sebagai tempat meminjam dan membaca buku tetapi telah berubah menjadi tempat pengembangan keterampilan dan tempat belajar sepanjang hayat.
Paradigma pelayanan perpustakaan yang telah mengalami tranformasi tersebut tidak berbanding lurus dengan jumlah kunjungan ke perpustakaan maupun ketersediaan perpustakaan yang mudah dijangkau oleh masyarakat.
Kepala Bidang Pengelolaan dan Pelestarian Bahan Perpustakaan pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Tidore Kepulangan ini gerakan cinta perpustakaan ini digagas untuk membentuk dan mengaktifkan kembali perpustakaan kelurahan/desa, memberikan kemudahan bagi pemustaka dalam mengakses judul buku yang tersedia di perpustakaan umum secara online melalui aplikasi inislite yang sudah tersedia, melakukan gerakan donasi buku untuk perpustakaan kelurahan/desa yang sudah terbentuk.
“Memang saat ini perpustakaan Kota Tidore belum maksimal dalam pelayanan yang bermuara pada mewujudkan misi pemerintah daerah terutama misi penguatan sumber daya manusia dan sosial budaya serta mewujudkan pemerintahan yang berkinerja, inovatif dan melayani,” ujarnya, Senin (22/5/2023).
Dia berharap, ke depan gerakan cinta perpustakaan ini sebagai pintu masuk dalam memaksimalkan semua potensi termasuk para komunitas literasi yang ada sehingga moto “Melalui Perpustakaan Kita Kuatkan Literasi Masyarakat Dapat Terwujud”
Tujuan dari aksi perubahan ini selain sebagai salah satu syarat kelulusan dalam PKA Angkatan I tahun 2023, juga memiliki tujuan yang lebih luas lagi yaitu membangun kesadaran bersama bahwa perpustakaan bukan lagi tempat yang membosankan tetapi telah berubah menjadi tempat yang menarik untuk di kunjungi.
Reporter: Musa Abubakar
Editor: Suhardi Koromo