MUSREMBANG CSR PT. ANTAM, PEMDES USUL Rp. 33 Miliar

BULI, CH- Pemerintah Desa dan Kecamatan Maba dalam wilayah lingkar tambang PT. ANTAM UBPN Maluku Utara untuk Kabupaten Halmahera Timur (Haltim) mengusulkan anggaran ke PT. Antam melalui anggaran Corporation Sosial Responsibility (CSR) kurang lebih sebesar Rp. 33 miliar. Dana ini usulkan melalui Musyawarah Pembangunan (Musrembang) CSR PT. Antam 2020 yang dihadiri oleh pemerintah desa , camat dan masyarakat yang berada di ring satu PT. ANTAM yang berlangsung di Kantor Camat, Sabtu (16/11).
Dari hasil Musrembang tersebut, total dana yang diusulkan sebesar Rp. 32. 876,932,700, yang dibahas melalui masing-masing komisi. Dana ini diusulkan untuk program bidang fisik dan prasarana berjumlah 202 program dengan jumlah anggaran 22. 461. 482. 750, bidang social budaya 78 program dengan jumlah Rp. 4. 791. 200.000, bidang ekonomi pemberdayaan 114 program dengan besar anggaran Rp. 5.624. 250.000.
Kepala Desa Wayafli, Yehuda Guslaw menjelaskan, dana yang diusulkan itu dari pemerintah desa, kecamatan, pihak sekolah, puskesmas, tokoh masyarakat, OKP maupun paguyuban yang ada di ring satu PT. Aantam. “2019 kami usulkan Rp. 18 miliar namun yang terealisasi hanya Rp. 6,3 miliar. Tahun anggaran 2020 kami usulkan Rp. 32 miliar sekian,” sebut Yehuda.
Perwakilan dari PT. Antam UBPN Maluku Utara, Herry Purnama menjelaskan, estimasi anggaran tahun 2020 akan di sesuaikan dengan kebijakan Ore (Tanah nikel) yang dilarang oleh Pemerintah Pusat untuk di expor keluar. Meski demikian, Rerry berharap agar program yang diusulkan benar-benar jelas dan priotasnya pasti, serta tidak tumpang tindih dengan APBD, ADD dan DD. “Ini yang pihak perusahaan dalam hal ini PT. Antam tidak mau hal itu terjadi setelah di verifikasi,” tegas Herry.
Heri mengaku sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia, DD dan bantuan dari pihak perusahaan dalam hal ini CSR akan di audit oleh BPK. Untuk itu Herry mengharapkan agar semua pihak mendorong dan saling menjaga apa yang sudah disepakati. ”Skalah prioitas yang dibutuhkan oleh pihak perusahaan, soal besar anggaran CSR tahun 2020 belum bisa dipastikan berapa banyak, sebab harus ada pertemuan dengan manajemen pusat,” akunya.
Camat Maba Robert Barbakem SH, mengharapkan, kepada kepala desa harus proaktif dalam pembagian dana CSR, dan usulan atau program dari masing-masing perwakilan yang benar-benar dan berprioritas. Usulan tersebut akan di rekap oleh bidan Krispa Ekonomi Pembangunan dan Sosial Budaya, dan akan ditindak lanjuti besaran anggaran dari usulan tersebut dan akan di serahkan ke PT. Antam untuk di reviu kembali dan di kroscek oleh Pihak Antam dan di bahas bersama antara kepala desa, dan pihak kecamatan.
“Pada bulan Desember 2019 ini sudah harus ada keputusan dari pihak PT. Antam, agar pada pada bulan Januari 2020 sudah ada eksen kegiatan. Apabila anggaran CSR yang sudah ditentukan dan tidak diakomodir oleh PT. Antam Buli sesuai kebutuhan maka pihak camat maba akan menindaklanjuti ke Antam Pusat, hal ini mendapat respon positif dari 10 kepala desa yang ada dilingkar tambang,” tandasnnya. (Red)
Reporter: Nehemia Bustami