Nonaktifkan Kades Waiboga, Warga Ancam Boikot Jalan dan FTW
Kades Waiboga, Hasanudin Tidore
SANANA, CH- Masyarakat Desa Waiboga tampaknya tidak terima dengan penonaktifan Kepala Desa Waiboga, Hasanudin Tidore oleh Bupati Kepulauan Sula, Fifian Adeningsi Mus, karena dinilai syarat dengan persoalan politik.
Warga secara tegas menolak kebijakan bupati tersbut. Bahkan, warga mengancam akan memboikot jalan umum serta kegiatan Festifal Tanjung Waka (FTJ).
Kepada wartawan, Alihan Buamona selaku warga setempat mengatakan, warga menolak SK bupati tentang pemberhentian sementara Kepala Desa Waiboga karena Kepala Desa dipilih langsung oleh masyarakat, bukan bupati.
“Kami berharap agar bupati segera mengaktifkan kembali Kepala Desa Waiboga. Jika tidak kami akan memboikot jalan dan membatalkan kegiatan Festival Tanjung Waka,” tegas Alihan, Senin (17/1/3022).
Disisi lain, Alihan juga meminta agar Camat Sulabesi Tengah perlu dievaluasi oleh bupati. Sebab kehadiran camat dinilai membawa segudang masalah di desa Waiboga.
Alihan menyebutkan, sejak camat itu memimpin masalah yang terjadi berupa masuknya surat dari Kepala Dinas Perindakop tentang perintah pengosongan ruangan pasar yang digunakan oleh siswa MTS Babussalam untuk proses belajar mengajar.
“Padahal sampai saat ini ruangan tersebut tidak ada kegiatan apa pun di dalamnya,” kesal Alihan.
Selain itu, air bersih yang selama ini dinikmati olehakan diambildiambil alih oleh pihak PDAM. Dan yang terkahir adanya SK penonaktifan sementra Kepala Desa Waiboga.
“Jujur saja kami bingung dengan adanya SK penonaktifan sementara kades Waiboga. Masa SK penonaktifan diterbit tanggal 12 Januari sementara sebelum dari tanggal 12 ibu bupati sudah berada di luar daerah,” kata Hi. Salim Umanahu selaku tokoh masyarakat setempat.
Salim, tampak kecewa dan merasa lucu terhadap apa yang dilakukan oleh bupati. Sebab menurutnya, Kepala Desa Waiboga tidak perna melakukan hal-hal yang merugikan daerah maupun masyarakat yang ia pimpin. Bahkan dalam kepemimpinan, Kepala Desa menorehkan prestasi yang dianggap berhasil.
“Beliau (kepala desa) mampu memekarkan Desa Umaga dan melahirkan 3 anggota DPRD, dan saat ini menjabat sebagai ketua APDESI Malut,” sebutnya.
Salim meminta agar bupati, segera mengaktifkan kembali Kepala Desa yang baru saja pulang dari Jakarta menghadiri undangan pelantikan pengurus DPP APDESI.
“Segera aktifkan dia (kepala desa) kembali, apa lagi kades Waiboga itu kami yang pilih, bukan kepala dinas atau camat yang pilih,” ujarnya.
Reporter: KP
Editor: Suhardi Koromo