Oknum Polisi di Haltim Mengaku Ketua Adat Suku Togutil, Kapolres Diminta Bertindak Tegas

HALTIM, CH- Seorang oknum anggota polisi di Polres Halmahera Timur, Polda Maluku Utara diduga mengaku sebagai Ketua Adat Suku Togutil Kabupaten Halmahera Timur. Atas jabatanya itu, oknum polisi ini membuat resah masyarakat.

Berdasarkan salah satu sumber terpercaya, oknum polisi berinisial S yang ditugaskan sebagai Kapolpos Wasile Tengah di wilayah Polsek Wasile ini mengaku dinobatkan sebagai Ketua Adat Suku Togutil oleh warga Suku Togutil atas petunjuk Kapolda Maluku Utara.

Bahkan diduga atas perintah S, puluhan warga Suku Togutil pada beberapa hari lalu mencegat pihak Adat Kesultanan bersama masyarakat yang hendak menuju lokasi PT. Amini Brosindo Odoyos (ABO), salah satu perusahaan tambang nikel yang berada di antara Kecamatan Wasile dan Wasile Tengah.

“Bahkan dibelakang Desa Tutuling Jaya Kecamatan Wasile Timur  tepatnya di lahan  kaplingan warga Kecamatan Wasile Tengah dan Timur ada dibuat rumah adat Tobelo atau Suku Togutil yang diperintahkan oleh saudara S yang juga Danpos Lolobata,”ungkap sumber yang  namanya tidak mau disebutkan itu ke CH2M News Grup, Jumat (2/9/2022).

Tidak hanya sampai di situ, S juga mengaku sebagai putra asli Suku Togutil, seperti yang tersebar luas dalam sebuah video berdurasi 3 menit  39 detik di akun chanel Youtub Humas Polda Maluku Utara. Menurut warga setempat, pengakuan S itu adalah salah satu pembohongan publik.

“Saudara S itu bapaknya (Ayah kandunng S) orang Manado suku  Sanger dan  ibunya orang Tobelo (Halmahera Utara) Yang tinggal di Desa Hatetabako Kecamatan Wasile Tengah, jadi bukan orang Suku Togutil,” tegas warga setempat.

Untuk menghindari adanya konflik, warga meminta agar Kapolres Halmahera Timur, AKBP. Edy Sugiharto segera memanggil oknum polisi tersebut untuk dimintai keterangan serta memberikan sangsi tegas kepada yang bersangkutan demi kenyamanan masyrakat.

“Agar ini menjadi  perhatian publik, dan adat Gimalaha Lolobata harus melapor ke Sultan Tidore agar sultan tegur kapolda atas perbuatan oknum polisi ini, jika tidak kedepan akan muncul konflik antara adat bentukan saudara S dan adat Gimalaha yang di bentuk oleh Sultan Tidore,” tutur warga.

Sementara oknum polisi berinisial S, belum berhasil dimintai keterangan hingga berita ini diterbitkan.

abdurrahman patola

Reporter: Abdurahman Patola
Editor: Suhardi Koromo

Show More
Back to top button