Pemboikotan Kantor Desa Wailoba Masih Berlangsung
Kantor Desa Wailoba Saat Diboikot Warga
SANANA, CH- Aktivitas Pemerintah Desa Wailoba di Kecamatan Mangoli Tengah, Kabupaten Kepulaun Sula, Maluku Utara hingga, Jumat (28/1/2022) masih lumpuh total. Ini karena pemboikotan kantor desa oleh warga setempat belum juga di buka.
Informasi yang dihimpun cerminhalmahera.com, kantor desa itu diboikot oleh warga setempat sejak beberapa hari lalu. Pemboikotan itu bermula saat Pemerintah Desa menggelar Musyawarah Desa (Musdes) program kerja 2022.
Hasil Musdes itu mendapat penolakan dari warga, karena dinilai hasil Musdes tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh warga. Warga menilai hasil Musdes yang dimonopoli oleh kebijakan Kepala Desa, Idham Usia, amburadul.
Warga juga kesal lantaran ada sejumlah aparatur desa yang diberhentikan tanpa ada pemberitahuan. Diantaranya, Sekertaris Desa Wailoba, Bahri Ali, Kepala Dusun II dan sejumlah aparatur desa lainya.
“Kami memboikot kantor desa karena kesal atas kinerja kades yang dinilai amburadul. Untuk itu, kami meminta agar bupati segera menonaktifkan kades dan mengangkat PJ dalam waktu dekat,” kata Abidin Ali, salah satu warga setempat.
Lanjut Abidin, warga akan terus memboikot Kantor Desa hingga ada kejelasan dari bupati setempat. Abidin juga meminta agar bupati segera menonaktifkan Idham Usia dari jabatannya.
Abidin menambahkan, masyarakat menilai Idham Usia tidak mampu memimpin desa, serta banyak menghabiskan uang negara demi kepentingan pribadi, sehingga membuat suasana desa semakin memanas.
“Sekedar diketahui, jumlah DPT Desa Wailoba 400 lebih, sementara masyarakat yang menolak menolak kades 300 orang lebih,” sebut Abidin
Reporter: Ano
Editor: Suhardi Koromo