Pemkab Haltim Mulai Survei Lokasi Penempatan 41 Unit Tower 4G
BULI, CH – Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur (Haltim), melalui Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) mulai melakukan survei lokasi, untuk pembangunan tower mini milik PT. Telkomsel. Sebanyak 41 unit yang akan dibangun dalam wilayah Haltim.
Dua unit diantaranya akan ditempatkan di Dusun Gau Desa Baburino dan Desa Pekaulang di Kecamatan Maba. Dua lokasi ini telah ditentukan, saat Dinas Kominfo turun melakukan survei di dua desa tersebut pada, Kamis (26/8).
Kepala Bidang Kominfo Haltim, Muhammad Kasim, menyebutkan di 2021 ini akan dibangun 41 unit tower mini dengen ketinggian 32 meter. Tower ini akan menangkap jaringan Telkomsel 4G. Pihak Kominfo juga akan melakukan survei ke sejumlah wilayah lainya untuk menempatkan puluhan tower mini tersebut.
”Desember 2021, desa yang belum menikmati jaringan Telkomsel 4G, sudah bisa menikmatinya, apabila tidak ada halangan,” kata Muhammad, saat ditemui Cermin Halmahera saat melakukan survei di Desa Pekaulang.
Sebelumnya di 2018 Haltim mendapat 5 uunit tower mini yang telah dibangun di Kecamatan Maba Utara dan Kecamatan Wasile Utara. Sementara pada 2019 mendapat 8 unit, dan di 2020 sebanyak 6 unit.
Kepala Desa Pekaulang, Muhrid Samin, mengatakan keberadaan tower mini ini akan membantu masyarakat di Desa Pekaulang dan Baburino yang berada di areal Bandara Buli.
“Apa bila tower sudah digunakan, maka diharapkan agar pengguna Hendpone (HP) selalu memberikan informasi yang positif, karena pengguna HP memberikan informasi yang salah, menyinggung dan fitnah, ada hukumnya, maka harus hati-hati dalam memberikan informasi,” kata Muhrid mengingatkan kepada warganya.
Warga setempat juga menyambut baik dengan hadirnya dua tower mini tersebut. Sebab menurut warga, sudah puluhan tahun warga di dua desa itu sangat kesulitan mengakses jaringan komunikasi. Dengan adanya akses jaringan komunikasi, warga tak lagi kesusahan mendapatkan informasi, terutama disaat lagi genting.
“Kalau jaringan sudah ada di desa kami maka masyarakat sangat gembira, karena sudah tidak lagi pergi ke pantai atau memanjat pohon untuk cari jaringan,” ujar Husni, warga setempat.