Safrudin Usman, PPK Sungai Pantai Satu
TIDORE, CH – Proyek pembangunan kontruksi penahanan abrasi pantai Kelurahan Mafututu dan Kelurahan Tosa di Kota Tidore Kepulauan mendapat protes dari warga.
Proyek yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) diprotes oleh masyarakat Kelurahan Tosa pada 15 Oktober kemarin, lantaran dipindahkan ke Keluharan Joko Cobo.
Padahal proyek yang dikerjakan oleh PT. Indah Jaya Karya Abadi dengan nomor kontrak HK.02.01 /SP-I/PJSA- MU/03/2022 tertanggal 28 September 2022 dengan total anggaran Rp. 20 miliar itu lokasinya berada di Kelurahan Mafututu dan Kelurahan Tosa.
“Kemarin pihak Bina Marga komunikasi dengan saya bahwa proyek ini ternyata kesalahan komunikasi antara Balai Bina Marga dan Dinas PUPR. Jadi saya bilang ini nomenklaturnya jelas kenapa harus dikasih pindah di Kelurahan Joko Cobo, lalu mereka jelaskan katanya ini kesalahan Balai Bina Marga salah tempatkan tempat proyek,” ungkap Arfa Kene, Lurah Tosa saat dikonfirmasi via ponsel beberapa hari lalu.
Sementara itu, pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) melalui Safrudin Usman selaku PPK Sungai Pantai Satu saat di konfirmasi mengungkapkan bahwa ini hanya kesalahan nomenklatur.
“Ini cuman masalah nomenklatur saja adapun nomenklatur ini kita sudah klarifikasi ke Lurah Tosa maupun Lurah Mafututu deng camat Tidore Timur,”kata Safrudin.
Dia menjelaskan, kronologis awal proyek itu bukan untuk melindungi masyarakat, melainkan melindungi badan jalan akibat abrasi di Tanjung Kaget dan Jiko cobo. Dilihat dari Google Earth, Tanjung Kaget masuk Kelurahan Tosa dan Jiko Cobo itu letaknya di Kelurahan Mafututu.
“Begitu surat ke Jakarta sudah tertulis Tosa dan mafututu tapi pekerjaan ini yaitu Mafututu Tanjung Kaget dan Jiko Cobo. Itu esisten dan harus di kerjakan karana lindungi jalan. Karana dari pihak Bina Marga mereka tidak bisa masuk untuk pekerjaan,” jelasnya.
Lanjut Safrudin, masalah ini hanya diskomunikasi. Bahkan kata dia, proyek tersebut tidak akan masuk di Kota Tidore. Namun marena bertepatan dengan Sail Tidore sehingga proyek itu bisa mauk ke Kota Tidore.
Terkait dengan Balai Wilayah Sungai Maluku Utara yang akan melanjutkan pekerjaan di Jiko Cobo dengan syarat akan ada penambahan volume dikelurahan Tosa. Safrudin menegaskan, volume yang ada tetap saja di hitung dua kebutuhan yang ada di kleurahan tersebut.
“Saya sudah bilang keliling Tidore ini kita punya desain ada semua, cuma kerjakan ini ada anggaran baru kita kerjakan. Pak lurah punya kontribusi datangkan ini, kan tarada. Torang (pihak balai) kamari daerah ini butuh ini, disitulah torang butuh dukungan pak lurah,” ujarnya.
Reporter: Musa Abubakar
Editor: Suhardi Koromo