Remya Foundation Resmi Dirikan Bank Kelapa Di Haltim
Peresmian Bank Kelapa
MABA, CH – Ini merupakan kabar gembira bagi para petani kelapa. Telah hadir Bank Kelapa di Kabupaten Halmahera Timur (Haltim). Senin (9/9/2019) Bank ini resmi di buka oleh Pemkab Haltim melalui Asisten II, H. Djai Mandar.
Bank Kelapa yang merupakan satu-satunya di Maluku Utara bahkan di Indonesia ini mendapat apresiasi positif dari seluruh kalangan baik pemerintah daerah maupun masyarakat. Karena hadirnya Bank Kelapa ini menjadi solusi untuk mengakomodir buah kelapa yang terbuang percuma akibat anjloknya harga kopra.
Djai Mandar dalam sambutanya mengatakan, pemerintah daerah merespon serta menyambut baik dengan hadirnya Bank Kelapa. Sebab hadirnya Bank Kelapa ini, merupakan modal untuk mengatasi kesulitan kehidupan masyarakat Haltim yang bergantung pada hasil kopra. “Kepada seluruh pengurus Bank Kelapa mari kita bergandengan tangan membuka pintu rahmat yang Allah telah bukakan untuk kita, tinggal bagaimana kita mengumpulkan untuk jadikan uang. Pak Direktur pengusaha muda yang sangat berhasil,” kata Djai, di depan Kantor Bank Kelapa yang terletak di Desa Soagimalaha Kecamatan Kota Maba.
Terpisah Direktur Bank Kelapa Firdaus Darwin mengatakan,dalam waktu dekat ini pihaknya akan melakukan penerimaan Nasabah serta persyaratan untuk buka rekening.”Setelah acara peresmian Bank Kelapa minggu depan kita sudah membuka untuk penerimaan nasabah, persyaratannya untuk nasabah pertama minimal 500 buah kelapa. Persyaratan lain untuk membuka rekening minimal punya bukti kepemilikan lahan paling tidak surat akta atau keterangan kepala desa,”Kata Firdaus.
Firdaus yang merupakan pengusaha muda yang terbilang sukses ini berharap, dengan hadirnya Bank Kelapa yang dimotori oleh lembaga Remya Foundation ini dapat membantu serta membuka peluang untuk para petani kelapa dengan kondisi harga kopra yang anjlok saat ini. “Harapan saya membangun ekonomi keluarga, dasarnya itu sehinggah para petani kelapa bisa kembali sejahtera. Kehadiran Bank ini dimaksudkan agar buah kelapa tidak terbuang percuma akibat anjloknya harga kopra,” harapnya.
Lanjut Firdaus, Bank Kelapa memiliki visi untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat petani kelapa yang berada di Haltim khususnya dan Maluku Utara secara umum. Sementara misinya adalah,mewujudkan keluarga sebagai objek pembangunan ekonomi, mengembalikan peran sektor pertanian dan perkebunan sebagai salah pilar ekonomi kerakyatan, “Dan menjadi gerakan ekonomi rakyat serta ikut membangun tatanan ekonomi nasional,” sebutnya.
Firdaus menambahkan menabung di Bank Kelapa, tidak harus dengan uang tunai seperti bank-bank lainya, hanya dengan modal buah kelapa. Buah kelapa dibawah ke Agen link (pusat pengumpulan kelapa) yang ada disetiap kecamatan, kemudian dicatat dan hasilnya dilaporkan ke Bank Kelapa untuk dibuat buku rekening. “Misalnya nasabah memasukan buah kelapa 500 biji, uangnya langsung masuk ke buku rekening, jadi kapan saja nasaba mau tarik uang silahkan, dan nilai tukar kelapa dengan rupiah mengikuti kenaikan harga kopra,” jelasnya.
Hadirnya Bank Kelapa ini, tidak hanya mendapat respon positif dari Pemerintah Daerah, melainkan dari seluruh kalangan yang ada, terutama para petani kopra. “Saya menjadi sangat semangat, Insya Allah Bank Kelapa ini akan menjadi angin segar bagi masa depan ekonomi keluarga di Haltim. Jadi untuk apa kitorang berpikir berkali-kali, saya akan daftar menjadi anggota,” kata Nurlela Arif, Calon Agen Link Kecamatan Kota Maba.
Respon positif juga datang dari warga lainya. “Daripada kelapanya dibiarkan rusak dan tidak menambah penghasilan, lebih baik ditabung di Bank Kelapa yang jelas-jelas sangat menguntungkan bagi kami masyarakat petani kelapa,” tukas Sani, petani kopra. (PN/Red)
Reporter: Rustam Gawa