Tak Mengantongi Izin Dari Polres, Bupati Cup Kepulauan Sula Menuai Polemik
SANANA, CH- Turnamen Sepak Bola Bupati Cup Kepulauan Sula yang sebelumnya sudah di buka, akhirnya belum bisa dilanjutkan. Hal ini disebabkan karena pihak Polres setempat tidak mengeluarkan izin keramaian akibat bentrokan antara warga Desa Mangon dengan warga Desa Fatce.
Meskipun demikian, Koordinator turnamen sepakbola Bupati Cup, Suwandi H. Gani menyebut informasi yang beredar di media sosial terkait pembatalan Bupati Cup itu adalah hoax atau tidak benar adanya.
“Informasi yang beredar pada saat beberapa hari kemarin sampai semalam, saya ingin klarifikasi bahwa informasi itu bukan untuk jebakan, itu hoax alias tidak benar,” kata Suwandi di sela-sela rapat dengan para Kepala Desa, manager dan toko pemuda di Block Gravity, Desa Fagudu, Kecamatan Sanana, Jum’at (4/6/2022).
Suwandi menjelaskan, rapat itu dilakukan untuk memastikan kenyamanan dari setiap team. Untuk itu dalam rapat tersebut, dirinya meminta kepada setiap ketua pemuda dan masing-masing manajer team sepak bola untuk menyampaikan secara administrasi tentang keamanan.
Dalam pertemuan itu, Suwandi juga meminta kepada warga yang hadir dalam rapat tersebut ikut mendukung dan memberi support kepada panitia agar hal-hal yang masih kurang bisa cepat terlaksana dengan baik.
“Teknis dari kami juga, pengamanan di lapangan kampung pisang (Kampis ) yang berada di Desa Fagudu dan juga ada keamanan di lapangan Wai IPA. Kami akan siapkan, jadi pada saat pertandingan selesai, ada yang akan mengantarkan bapak ibu, dua atau empat orang, baik itu dari Satpol-PP, Polri dan TNI, untuk mengantarkan bapak ibu kembali ke rumah masing-masing,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretariat Koordinator turnamen Bupati Cup, Alfarabi Umaternate mengaku, pihaknya telah membuat pernyataan dengan pihak Polres terkait dengan pelaksanaan Bupati Cup. Langka ini diambil untuk agar Turnamen Bupati Cup ini bisa berjalan.
“Apa yang kita bikin hari ini merupakan turunan dari pernyataan yang kemudian kami dari pantia sepakati dengan Polres Sula. Kami bertanggungjawab dengan polisi, kalau persoalan terjadi di lapangan tong (panitia,red) siap menerima semua sanksi dari pihak yang berwajib,” kata Alfarabi dalam rapat tersebut.
Soal izin dari Polres, Alfarabi mengaku dia bersama Koordinator Bupati Cup dan Komisi Pertandingan yang menandatangani surat pernyataan di hadapan pihak kepolisian. Dengan konsekuensi mereka bertiga yang siap bertanggung jawab penuh, jika terjadi ha-hal yang tidak diinginkan.
“Kami bertiga yang bertanggung jawab penuh, ketika turnamen ini berlangsung, kami akan bertanggungjawab terhadap pihak keamanan,” tandasnya.
Dikesempatan yang sama Kepala Desa Pohea, Rudi Duwila secara tegas meminta pihak panitia untuk mengantongi izin dari Polres sebelum kegiatan berlangsung. Dia bersama para kepala desa lainya tidak mau terjebak jika ada masalah.
“Para kepala desa tetap siap mendukung kegiatan Bupati Cup, apabila suda ada izin dari pihak polres, tapi dengan catatan harus ada izin dulu baru kita sama sama membahas ulang persoalan terkait dengan turnamen Bupati Cup ini,” tukasnya.
Sekedar diketahui, Turnamen Bupati Cup ini telah dibuka melalui pertandingan persahatan antara tim dari Pemda Kepulauan Sula dengan Tim Pemda Kabupaten Taliabu. Kegiatan ini pun tidak berjalan sesuai rencana karena tidak mendapatkan izin dari Polres setempat, setelah bentrok antar warga di dua desa yang menyebabkan salah satu warga Desa Mangon meninggal dunia. (K-P)