Tarif Jembatan Termahal di Indonesia Ada di Halmahera, Pemiliknya Kepala Desa Sakam

Jembatan Milik Bando Samsudin

HALTIM, CH– Akses jalan darat di Pulau Halmahera tampaknya masih menjadi masalah serius bagi warga yang melintas. Terutama akses jalan yang menghubungkan Kabupaten Halmahera Timur dengan Kabupaten Halmahera Tengah.

Akses jalan yang menghubungkan dua kabupaten di Maluku Utara ini terdapat sebuah jembatan yang tarifnya mahal minta ampun. Sekali lewat dipatok Rp. 100 ribu untuk kendaraan mobil, sedangan roda dua Rp. 50 ribu.

Jembatan tersebut tepatnya berada di Kali Beb, yang merupakan batas wilayah Halmahera Timur-Halmahera Tengah. Jembatan itu dibangun dari kayu seadanya, dengan panjangnya kurang lebih 15 meter.

Tarif jembatan yang dipatok dengan harga yang sangat fantastis itu ternyata milik Pj. Kepala Desa Sakam Kecamatan Patani Timur, Kabupaten Halmahera Tengah, Bando Samsudin.

Tarif ini bisa dikatakan yang paling termahal di Indonesia. Jika dibandingkan dengan Jembatan Suramadu yang panjangnya kurang lebih 434 meter hanya mematok harga Rp. 30 ribu untuk kendaraan roda empat sekali lewat.

Pantauan cerminhalmahera.com di lokasi jembatan milik Bando Samsudin, setiap pengendara baik roda dua maupun roda empat ikut mengeluh dengan tarif yang di patok oleh Bando Samsudin.

Selain itu, anak buah Bando yang menjaga jembatan itu juga tidak memberikan kelonggaran sedkitpun bagi para pengendara yang uangnya tidak mencukupi.

“Kurang sedikit saja tara bisa, jadi kalu pigi pulang harus bayar 200 ribu, ini tarif yang sangat mahal terutama kami bagi sopir lintas,” kata salah satu sopir saat melintasi jembatan tersebut pada, Sabtu (6/8/2023).

Bagi warga, sebagai seorang kepala desa, Bando Samsudin seharusnya mematok harga yang tidak menyulitkan warga, meskipun jembatan darurat itu dibangun menggunakan uang pribadi milik Bando.

Warga pun berharap, Bupati Halmahera Timur dan Bupati Halmahera Tengah bisa mencari jalan keluar untuk mengatasi soal tarif jembatan yang menyusahkan warga. Sebab tarif jembatan itu ikut menaikan harga tiket penumpang mobil lintas di ruas jalan tersebut.

Hingga berita ini diterbitkan, Bando Samsudin belum berhasil dimintai keterangan terkait dengan tarif jembatan yang dinilai menyusahka warga. (Red)

Show More
Back to top button