Tiga Pemuda di Halmahera Timur Disambar Petir Saat Menyelam Cari Ikan
Salah Satu Korban Saat Berada di Klinik PT. Antam
HALTIM, CH- Tiga pemuda di Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara dikabarkan tersambar petir. Ketiganya mendapat musibah ini saat menyelam mencari ikan di laut.
Ketiga pemuda ini yakni, Mikael Raja (22), Ais Barbakem (18) dan Winaldi Kapisi (18). Mereka merupakan warga Desa Buli Asal Kecamatan Maba. Peristiwa ini terjadi pada, Kamis (13/10/2022) sekitar pukul 15.00 WIT.
Informasi yang dihimpun CH2M NEWS, ketiga pemuda ini menyelam memanah ikan di Tanjung Buli yang masih masuk dalam wilayah Desa Buli Asal. Saat itu, cuaca yang terlihat cerah tiba-tiba mendung.
Mikael Radja, kepada wartawan bercerita, dia dan dua rekanya Ais Barbaken dan Winaldi Kapisi berjarak kurang lebih 5 meter. Tiba-tiba cuaca mendung disertai petir. Ais Barbakem dan Winaldi Kapisi langsung mendekat ke Mikael Radja dengan jarak kurang lebih 3 meter.
Saat itu keduanya berdiri di atas batu karang dengan memegang tombak besi yang terbuat dari besih putih. Sementara Mikael Radja menyelam. Saat menyelam dikedalaman 1,5 meter, Mikael mengaku tubuhnya tersengat arus listrik dari rantai besi putih yang dipakainya. Dia lantas berusaha membuka kalung besi putih yang ada dikalungnya. Setelah berhasil melepas kalungnya, Mikael bergegas muncul ke permukaan air.
“Setelah saya mumcul di atas air, teman dua orang so tarada (tidak kelihatan), saya langsung cari, ternyata keduanya sudah tenggelam. Jadi saya berusaha angkat keduanya,” cerita Mikael.
Lanjut Mikael, setelah berhasil diangkat, keduanya dalam kondisi yang memprihatinkan
dengan mulut terlihat keluar busa bercambur darah. Setelah sampai ke daratan, Mikael langsung berlari ke Desa Buli Asal dengan jarak kurang lebih 2 kilo meter untuk meminta bantuan.
Warga bersama orang tua kedua korban langsung bergegas menuju lokasi kejadian. Keduanya dievakuasi melalui perahu. Keduanya direncanakan akan di bawah ke Puskesmas Buli, hanya saja yang satunya dalam kondisi kritis sehingga di bawah ke klinik PT. Antam, sementara yang satunya di bawah ke Puskesmas Buli.
Setelah diperiksa oleh dokter, kedua korban dirujuk ke RSUD Maba dengan alasan, alat di Puskesmas Perawatan Buli dan Klinik PT. Antam belum memadai untuk memeriksa otak, jantung dan paru-paru kedua korban.
Plt. Kepala Desa Buli Asal, Gerrits Robertus Lasut saat dikonfirmasi ikut membenarkan kejadia teraebut. Dia meminta kepada warga agar berhati-hati saat melaut atau menyelam pada saat cuaca buruk.
“Apabila cuaca buruk agar tidak melakukan aktifitas, dan juga menjauhi barang-barang yang mudah tersambar petir,”harapnya.
Reporter: Nehemia Bustami
Editor: Suhardi Koromo