Tim Persi Halbar Gagal Berlaga di Piala Gubernur 2021, Ini Penyebabnya
HALBAR, CH- Tim Sepak Bola, Persiter Halmahera Barat (Persi Halbar), yang telah dipercayakan oleh masyarakat untuk mengikuti Liga 3 PSSI Wilayah Timur memperebutkan piala Gubernur Maluku Utara 2021 harus gigit jari.
Pasalnya, kegagalan anak-anak asuh atau pelatih Luki Uluhayanan bertanding dalam piala Gubernur ini, menyusul adanya surat pemberitahuan dari panitia Liga 3 PSSI Wilayah Timur. Surat tertanggal
12 September 2021, ini disebutkan 3 poin permasalahan yang membuat Tim Persi Halbar tidak bisa bertanding dalam piala Gubernur.
Berdasarkan hasil evaluasi Central Oranizing Committe (COC) terdapat pemalsuan dokumen data pemain sebagai berikut :
1. Nomor Induk Kependudukan (NIK) tidak sama antara Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) serta data cek KTP online.
2. Tanggal, bulan dan tahun lahir yang terdapat di foto copy KTP dan KK tidak sama dengan data cek KTP online.
3. Penyampaian pengunduran diri secara langsung dari Ketua Panitia Lokal Halmahera Barat Kepada Ketua Panitia Pelaksana Induk lewat telepon genggam (HP) di Kediaman Presiden Klub Persi Halbar.
Dari 3 poin ini, Tim Persi Halbar diputuskan tidak lagi terdaftar sebagai peserta Liga 3 PSSI Wilayah Timur 2021.
Surat pemberitahuan tersebut di tanggapi, mantan ketua Asosiasi Kabupaten Sepak Bola Seluruh Indonesia (Askab) Halbar periode 2005-2010, Samad Moid. Dia sangat menyangkan surat tersebut, terutama pengurus Persi Halbar.
“karena saya berfikir mereka tidak mampu membawa timnya bermain di pertandingan tersebut, ini merupakan kegagalan yang tidak bisa di biarkan,”tuturnya dengan nada tegas, kepada sejumlah wartawan di Kiram Koffe, Jl Ki Hajar Dewantara, Desa Hatebicara, kecamatan Jailolo, Rabu (15/9).
Samad, meminta kepada Bupati Halbar mengambil langkah agar seluruh pengurus dan pelatih di diskualifikasi. Sebab ini sangat memalukan nama daerah. Samad berasumsi, tidak terdaftar di liga 3 PSSI ini kemungkinan besar faktor kesengajaan yang di buat-buat pengurus Persib Halbar sehingga para timnya gagal mengikuti pertandingan tersebut.
“Tentunya ini akan menjadi korban kekecewaan yang cukup menyakitkan hati bagi pemain Halmahera Harat. Kegagalan ini saya sangat menyesalkan, karena suda sering melihat anak-anak datang latihan di lapangan. Ini tentunya trauma bagi pemain sepak bola, siapa yang memulihkan kembali korban generasi Halmahera Barat dalam persepakbolaan,” kesalnya.
Mantan anggota DPRD Halbar 2 Periode ini menambahkan, dalam pengurus Persi Halbar saat ini ada yang kurang beres, sehingga mengabaikan generasi Halmahera Harat.