Walikota Tikep Buka Pelatihan Manajemen Budidaya Udang Vaname

Pose Bersama Dengan Walikota, H. Ali Ibrahim

TIDORE, CH – Walikota Tidore Kepulauan Capt. H. Ali Ibrahim, Selasa (27/7/2021) membuka dengan resmi Pelatihan Manajemen Budidaya Udang Vaname. Pelatihan ini diharapkan bisa membawa manfaat yang jauh lebih baik.

Pelatihan dengan sistem Bioflok Berbasis Masyarakat ini merupakan kerjasama antara pusat kajian Akuakultur Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Khairun Ternate dengan Pemerintah Kota Tidore Kepulauan.

Pada kesempatan itu, H.Ali Ibrahim dalam sambutannya berharap, kegiatan ini dapat membantu para peserta pelatihan untuk mengembangkan budidaya udang vaname dengan lebih baik,efektif dan efisien.

“Karena sebagaimana kita ketahui bersama bahwa komoditas udang vaname mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan dan dibudidayakan, sehingga di Tidore sendiri Dinas Perikanan dan Kelautan sudah 3 tahun berhasil membudidayakan udang vaname dan hasilnya juga cukup memuaskan,” kata Ali Ibrahim di Aula Dinas Ketahanan Pangan Kota Tidore Kepulauan, Kecamata Tidore Timur, Kelurahan Dowora.

Walikota yang juga sebagai Ketua Nelayan Seluruh Ibdonesia (HNSI) berharap agar kegiatan ini dapat mentransfer teknologi dalam memproduksi udang dengan kualitas yang tinggi pada kelompok masyarakat, baik yang sudah dibina maupun yang belum.

“Sehingga apabila belum, mari kita tingkatkan lagi sosialisasi untuk hal tersebut. Agar Visi Saya bersama Wakil Walikota Muhammad Sinen yakni Membangun Masyarakat Sejahtera Menuju Tidore Jang Foloi dapat kita wujudkan, salah satu caranya melalui budidaya udang vaname,” ujarnya

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Maluku Utara, Abdullah Assagaf mengatakan, sesuai dengan program DKP untuk komoditi unggulan selain tuna, tongkol dan cakalang, juga budidaya udang vaname dan rumput laut yg sekarang sedang dikembangkan.

“Alhamdulillah dengan hasil kajian dari teman-teman pusat kajian akuakultur ini menjadi suatu rangsangan bagi DKP Provinsi maupun kota, karena ini juga bisa untuk menyalurkan sarana bantuan dalam pemberdayaan masyarakat dengan anggaran yang efesiensi,” kata Abdullah.

Ketua panitia, Thamrin Ali Ibrahim melaporkan, gerakan pusaka ini dilakukan di 10 Kabupaten/Kota yang ada di Maluku utara. Sampai saat ini kata dia, sudah kurang lebih empat kabupaten yang telah kami didatangi dan melakukan kegiatan pelatihan sekaligus dilanjutkan dengan pendampingan bersama masyarakat.

“Untuk itu pusat kajian akuakultur berkomitmen untuk terus melaksanakan pendampingan yang insentif serta melakukan pendampingan yang kuat terhadap kegiatan masyarakat yang ada di Kota Tidore,” tukas Tamrin.

Musa Abubakar

Reporter: Musa Abubakar
Editor: Suhardi Koromo

Show More
Back to top button