Walikota Tikep Tambah Stok Mita
Walikota Tikep, H. Ali Ibrahim Saat Mengahadiri Sosialisasi BBM Di Rumah Makan Safira (Foto: Musa CH)
TIDORE, CH – Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis minyak tanah (Mita) di Kota Tidore Kepulaun (Tikep) mendapat perhatian serius dari pemerintah kota setempat. Ini karena banyaknya penggunaan Mita oleh warga di wilayah tersebut.
Walikota Tikep Capt. H. Ali Ibrahim saat menghadiri Sosilaisasi BBM di Rumah Makan Safira, Sabtu (14/12) ini sekaligus penandatangan kontrak penyaluran mita antara CV. Rusda sebagai agen bersama para pangkalan Mita di dalam wilayah Kota Tikep. Dalam kesempatan itu, Ali Ibrahim ikut menamba stok Mita yang sebelumnya hanya 4050 menjadi 6000 ton.
Kegiatan yang dihadiri kurang lebih 200 orang pemilik pangkalan mita se Kota Tikep ini juga turut dihadiri oleh Anggota DPRD Komisi II, Hj. Elvri Habib Conoras dan Murad Polisiri, serta Operation Head Terminal Mita PT. Pertamina Ternate, Rahmatullah, Rektor Nuku Idris Sudin dan Pimpinan Bidang Pemasaran BNI Cabang Ternate Julkifli Sulampessy.
Walikota sebagai salah satu narasumber dalam kegiatan ini mengatakan, stok mita saat di Kota Tikep saat ini perlu penambahan, mengingat Tidore sebagai kota kepulauan yang alat transportasi antar pulau menggunakkan speed boat berbahan bakar mita, sehingga perlu dilakukan pertimbangan untuk menaikkan stok mita yang dari 5040 ton menjadi 6000 ton. “Saya berharap kegiatan ini menjadi motivasi agar distribusi minyak tanah di Kota Tikep semakin lancar dan kedepannya semakin baik,” harapnya.
Ali Ibrahim juga meminta kepada pihak Pertamina untuk meneruskan keinginan Presiden Jokowi pada masa kampanye agar BBM mampu menjangkau sampai pelosok dengan harga yang sama. Hal ini Ali ingatkan karena jangkauan distribusi mita ke Kecamatan Oba Selatan masih dirasa minim sehingga perlu ada perhatian pihak Pertamina dan CV. Rusda sebagai agen tunggal distribusi mita di Tikep.
Senada juga disampaikan oleh anggota DPRD Hj.Elvry Habib, bahwa kebutuhan minyak tanah dengan kuota lebih, namun penekanannya pada kuota insdustri mengingat masyarakat Kota Tikep masih menggunakkan transportasi speed boat sebagai penghubung antar pulau.
Sedangkan Murad Polisiri meminta kepada pemilik pangkalan mita agar dapat mengikuti aturan yang sudah ditetapkan mengenai ketetapan harga yang sudah disepakati bersama sehingga bisa menjadi bahan pertimbangan untuk PT. Pertamina agar mau menambah kuota mita di Kota Tikep.
Dalam sesi dialog antar pemilik pangkalan minyak tanah terungkap bahwa pemilik pangkalan mita meminta ada kenaikkan harga agar pangkalan mita juga bisa memiliki sedikit untung. “Selain itu harus ada keserasian harga antara pangkalan minyak tanah di Pulau TIdore dengan yang ada di daratan Oba,” pinta Jafar, pemilik pangkalan mita.
Permintaan ini langsung dijawab oleh Hi. Awat sebagai pemilik CV. Rusda. Awat menjelaskan, kaitan dengan permintaan harga ini merupakan kesepakatan sudah ada dalam kontrak dengan ketentuan-ketentuan atau aturan yang berlaku. “Namun bila ada pelanggaran maka hal tersebut akan mendapat sanksi sampai pada pemutusan hak usaha,” jakasnya. (Red).
Reporter: Musa Abubakar