Warga Haltim Desak Pimpinan PT. PLN Area Sofifi Di Copot

Kepala Desa Sailal, Elisa Susu

BULI, CH- Pemadaman listrik di wilayah Halmahera Timur (Haltim) Maluku Utara yang terus terjadi membuat kesabaran warga mulai hilang. Warga pun meminta agar Pimpinan PT. PLN Area Sofifi Maluku Utara dicopot dari jabatanya.

Warga menilai pemadaman yang terjadi di sejumlah wilayah di Halmahera Timur (Haltim) khususnya di Buli Kecamatan Maba, Maba Tengah dan sejumlah wilayah lainya disebabkan karena ulah dari pimpinan PT. PLN Area Sofifi yang salah menempatkan kepala PLN di setiap ranting.

Menurut warga, penyebab terjadinya pemadaman yang berkepanjangan disebabkan karena kepala PLN yang ditempatkan di setiap ranting tidak memiliki pengalaman dan keahlian dalam mengatasi kerusakan mesin. “Banyak sekali kepala PLN dari luar Maluku Utara yang tidak punya keahlian, baru masuk kerja langsung diangkat menjadi kepala PLN bagimana PLN bisa berjalan dengan baik sesuai harapan,” kata Kepala Desa Sailal, Elisa Susu, Senin (11/11).

Elisa meminta kepada pimpinan PT. PLN Sofifi agar mengevaluasi kembali kepala PLN yang ada di setiap ranting. Menurutnya masih banyak pegawai PLN asli Maluku Utara yang sudah bekerja bertahun-tahun yang sudah memilik skil atau pengalaman yang pantas diberikan kesempatan diangkat menjadi kepala PLN di setiap ranting yang ada.

“Misalkan di PLN Ternate, kepala PLN dan stafnya kebanyakan adalah putra Maluku Utara, dan dapat mengatasi dengan cepat apa bila ada gangguan, berbeda dengan PLN yang beroperasi di wilayah Halmahera, hampir keseluruhannya orang dari luar dan belum berpengalaman, maka jangan heran kalu terus terjadi pemadaman  Jailolo Halbar, Weda Halteng, Tobelo Halut, dan  Buli Haltim,” sebutnya.

Elisa Susu, yang mewakili 10 kepala desa di Buli ini berharap agar para kepla PLN segera dievaluasi. Jika tidak maka Pimpinan PT. PLN Sofifi diminta untuk segera mengundurkan diri atau dicopot dari jabatanya. “Pimpinan PLN Sofifi harus segera diganti, karena kami masyarakat Buli sangat dirugikan oleh pihak PLN Ranting Buli, padahal masyarakat Buli sudah memberikan dua unit mesin  serta lokasi PLN tanpa ada sepeserpun uang PLN yang di keluarkan, namun saja masih terjadi pemadaman bahkan dua unit mesin tersebut sudah rusak dan tidak di perbaiki oleh pihak PLN,  kerusakan mesin ini harus masyarakat atau para kepala desa yang memperbaiki lagi,”kesalnya.

Elisa bersama rekan-rekan kepala desa lainya mengancam akan melaporkan pihak PLN Sofifi ke Lembaga Pengaduan Konsumen (LPK), karena dianggap sudah membohongi warga Buli. “Pihak PLN sudah melanggar dari kesepakatan bersama dengan 10 kepala desa bahwa pelayanan 1×24 jam, namun ternyata tidak berjalan sesuai kesepakatan, maka kami akan adukan ini ke LPK,” tegasnya. (Red)

Reporter: Nehemia Bustami

Show More
Back to top button