Warga Peniti Diduga Aniaya Warga Buli, Ratusan Warga Datangi Polres Haltim

Warga Buli Saat Datangi Polres Haltim, Malam Tadi, Minggu (11/4/2021)
MABA, CH- Sejumlah warga Buli, Kecamatan Maba, Kabupaten Halmahera Timur (Haltim) babak belur. Mereka diduga dianiaya oleh warga Peniti Kecamatan Patani Timur Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng).
Informasi yang dihimpun media ini, peristiwa itu terjadi pada pagi dini hari, Minggu, (11/4/2021) di Desa Peniti. Korban dugaan penganiayaan itu, 2 warga Teluk Buli, 1 warga Sailal, 1 warga Buli dan 1 warga Geltoli. Dari 5 korban ini, salah satu diantaranya adalah anggota polisi dari Polres Haltim.
Kronologis kejadian, angggota polisi bersama sejumlah warga ini dari arah Desa Sakam menuju Desa Peniti dengan tujuan berburu. Mereka langsung dicegat oleh warga dan melakukan penganiayaan.
“Warga kami ini langsung dicegat tanpa ditanya, langsung main keroyok. Anggota polisi bawah senjata tapi tidak bisa berbuat apa-apa meskipun sudah menyebutkan identitasnya,” kata Alfano Susu, anggota DPRD Haltim, saat ditemuai sejumlah awak media di depan Polres Haltim, sekitar pukul 23.00 WIT, Minggu (11/4).
Para korban langsung diamankan oleh pihak kepolisian setempat di Kantor Polsek Patani. Kemudian dijemput oleh pihak kepolisian dari Polres Haltim.
Peristiwa ini memantik reaksi dari warga Buli. Mereka mendatangi Kantor Polres agar segera berkoordinasi dengan Polres Halteng untuk mengusut tuntas kasus tersebut.
“Kami meminta agar pihak Polres Haltim segera berkoordinasi dengan Polres Halteng agar pelaku segera ditangkap untuk diadili sesuai dengan hukum yang berlaku,” desak Alfano.
Alfano meminta kepada seluruh warga Buli agar menahan diri demi kenyamanan bersama. Dia yakin bahwa pihak Polres Haltim dan Halteng akan mengusut tuntas kasus tersebut.
Sementara itu pihak Polres Haltim sendiri belum memberikan keterangan resmi. Kasubag Polres Haltim, Iptu. Jufri Adam saat dihubungi, berjanji akan memberikan keterangan pagi tadi, Senin (12/4). Namun hingga berita ini terbit, belum ada keterangan resmi dari Jufri.
“Paitua (Jufri) bilang nanti besok pagi saja, soalnya pagi ada kegiatan sertijab jadi beliau lagi starahat,” kata, anggota polisi yang merupakan sopir, Jufri.
Belum diketahui, modus penganiayaan tersebut. Namun informasi yang didapatkan, semenjak kasus pembunuhan warga Halteng oleh Orang Tidak Dikenal (OTK) di hutan baru-baru ini, membuat warga Peniti meningkatkan keamanan dengan melakukan penjagaan baik siang maupun malam di desa mereka. (Red)