DP3AKB Halut Gelar Sosialisasi Kampung Keluarga Berkualitas di Wilayah GALCITAS Loloda Kepulauan

Kepala DP3AKB Halut di Puskesmas Dama Loloda Kepulaua
HALUT, CH – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan KB (DP3AKB) Halmahera Utara melaksanakan sosialisasi kegiatan kampung Keluarga Berkualitas. Bertempat di desa Dama kecamatan Loloda Kepulauan kabupaten Halmahera Utara. Jumat 3 Oktober 2025.
Dihadiri kepala Puskesmas, Kader Tim Pendamping Keluarga yang terdiri dari bidan, PKK, Pembina Pembantu Keluarga Berencana Desa ( PPKBD), dari desa Dama, Salube, Cera, Dowonggila, Jikolamo, Dagasuli, Dedeta, Fitako dan Tobotobo.
Kepala DP3AKB Halut menjelaskan sosialisasi kampung keluarga berkualitas di wilayah GALCITAS (tertinggal, terpencil dan perbatasan) adalah merupakan bagian dari program Nasional Bangga Kencana (pembangunan keluarga kependudukan dan keluarga berencana) yang bertujuan memberikan pelayanan secara menyeluruh kepada masyarakat terutama di wilayah dengan akses yang sulit dijangkau, lebih khusus pada satuan pemukiman.
“Akibat akses yang sulit dijangkau di wilayah kepulauan, serta kesenjangan yang ada seperti, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang program keluarga berencana, kurangnya tenaga provaider terlatih, kurangnya petugas lapangan serta kendala biaya maka berdampak pada pencapaian angka UNMED NEED (ketidak puasan pasangan usia subur akan kebutuhan ber KB),” ucap Eda.
Kepala DP3AKB Halut mengatakan bahwa tingginya Total Fertility Rate) ( TFR) kelahiran oleh seorang perempuan diusia 15-49 tahun serta rendahnya Contraceptive Prevalence Rate ( CPR) pasangan usia subur 15-49 tahun yang menggunakan kontrasepsi baik moderen maupun tradisional, sehingga kehadiran program KB serta program lainnya sangat dibutuhkan atau dinantikan oleh masyarakat diwilayah tersebut.
Tujuan utama pelaksanaan kampung berkualitas di wilayah GALCITAS terutama di Loloda Kepulauan adalah:
1. Menurunkan UNMED NEED.
2. Membina keluarga berkualitas dengan memberikan edukasi tentang mewujudkan kelurga Bahagia dan sejahtera dengan mengatur jarak kelahiran serta pendidikan anak.
3. Mengendalikan pertumbuhan penduduk dengan menggunakan kontrasepsi.
Lanjut Eda Kawenggo,sasaran kegiatan yaitu Kader ,Pasangan Usia Subur, Kelompok BKB,BKL, dan BKR serta masyarakat.
Eda menambahkan,melalui kegiatan kolaborasi serta partisipasi masyarakat dalam program kegiatan diwilayah kepulauan ini,yang memiliki karakteristik wilayah tertinggal, terpencil dan perbatasan diharapkan kita dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat untuk mencapai keluarga yang berkualitas. (Eby)