Jelang Nataru, Bupati Halmahera Utara Sidak SPBU
Bupati Halmahera Utara bersama pimpinan Forkopimda dan Fuel Terminal Manajer
HALUT, CH- Jelan Natal 25 Desember dan Tahun Baru 2025, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Halmahera Utara yang tergabung di Tim Sidak melaksanakan kunjungan dan pengecekan ketersediaan BBM di Pertamina dan SPBU.
Tim Sidak ini Bupati Halmahera Utara Ir.Frans Manery, Ketua DPRD Halmahera Utara Christina Lesnussa,Wakil Ketua I DPRD Halut Inggrid Paparang, S.E, Kapolres Halmahera Utara AKBP Faidil Zikri, S.H, S.I.K, Kasdim 1508/Tobelo Mayor Inf. Salim, Ketua Pengadilan Negeri Tobelo R.Muhamad Syakrani, S.H, M.H, Asisten III bidang perekonomian dan pembangunan Samud Taha yang juga sebagai Plt. Kabag Kesra Pemda Halut, ,dan para PJU Polres Halut.
Bupati Halmahera Utara Ir. Frans Manery menjelaskan maksud dan tujuan datang ke Pertamina dan SPBU di Desa Kupa-Kupa, Senin (23/4), adalah untuk mengecek ketersediaan stok BBM menjelang Natal dan Tahun Baru. Karena untuk mendapat BBM di sejumlah SPBU, telah terjadi antrian panjang dan terjadi kekosongan BBM. Ini menjadi keluhan masyarakat Halmahera Utara.
“Menjadi pertanyaan kepada kami sebagai Pemerintah Daerah (Forkopimda), kenapa sampai terjadi antrian untuk mendapatkan BBM yang tidak pernah putus, kami minta ada penjelasan terkait kendala dari pihak Pertamina Kupa-Kupa,” ucap bupati.
Kapolres Halmahera Utara AKBP Faidil Zikri, S.H, S.I.K, mengatakan antrian BBM yang terjadi menimbulkan gangguan maupun potensi keributan yang mungkin disebabkan keterlambatan pengiriman atau kurangnya stok untuk didistribusikan sehingga menjadikan antrian yang cukup mengganggu para pengguna jalan lain yang bisa menjadikan potensi gangguan kepada masyarakat.
“Karena saya yang bertanggung jawab langsung terkait keamanan masyarakat sangat menyayangkan kejadian itu, maka kami wajib mengetahui apa yang sebenarnya menjadi kendala sehingga menyebabkan terjadi antrian yang bisa menimbulkan gangguan pada masyarakat,”jelas Kapolres.
Sutrisno selaku Fuel Terminal Manajer PT. Pertamina Kupa-Kupa menjelaskan terkait dengan antrian di SPBU, pihak Pertamina mengalami keterlambatan kapal. Hal ini disebabkan karena cuaca ekstrim, yang menyebabkan gangguan pada pelayaran pengiriman. Kapal tidak bisa berangkat.
“Untuk stok hari ini aman, pertamax 1.200.KL untuk sore nanti stok kita sampai delapan hari kedepan. Pertalite 483 KL perpagi ini untuk delapan hari kedepan. Minyak tanah 124 KL tujuh hari perpagi ini. Saya bisa pastikan stok untuk delapan hari kedepan bisa aman terpenuhi. ” ucap Sutrisno.
Sutrisno juga menambahkan untuk jenis pendstibusian di SPBU penggunaannya Dexlite dan Perusahaan Listrik Negara (PLN) masih memakai bio solar. (Eby)