Wali Kota Tidore Buka Latsar CPNS: Tekankan Integritas, Profesionalisme, dan Perang Melawan Narkoba

Wali Kota Tidore Kepulauan, Muhammad Sinen

TIDORE, CH – Wali Kota Tidore Kepulauan, Muhammad Sinen, menegaskan bahwa Pelatihan Dasar (Latsar) bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) harus dimaknai sebagai proses perubahan pola pikir dan pola tindak menuju birokrasi yang berintegritas, profesional, serta berkarakter kebangsaan. Hal itu ia sampaikan saat membuka secara resmi Latsar CPNS Golongan III di Lingkungan Pemerintah Kota Tidore Kepulauan Tahun 2025, yang berlangsung di Aula Dinas Pendidikan, Selasa (23/9/2025).

“Setiap tahapan pelatihan dasar ini harus diikuti dengan tekun. Anggaplah sebagai bagian dari pendidikan formal untuk berkarier di birokrasi. Pendidikan ini adalah proses awal untuk memberdayakan potensi diri, sehingga siap menjadi abdi masyarakat dan abdi negara yang profesional,” tegas Muhammad Sinen.

Ia mengingatkan para peserta agar mengikuti seluruh tahapan dan kurikulum dengan disiplin, sehingga tujuan Latsar benar-benar terwujud dan dapat diimplementasikan secara nyata di unit kerja masing-masing. “Kehadiran CPNS muda harus memperkuat kinerja Pemkot Tidore. Mampu beradaptasi, siap ditempatkan di mana saja, menjunjung tinggi idealisme, dan bekerja keras sesuai kemampuan, sekaligus terus meningkatkan kompetensi,” ujarnya.

Tidak hanya soal integritas dan profesionalisme, Wali Kota juga menyoroti bahaya narkoba di kalangan aparatur. Ia memerintahkan panitia pelatihan untuk menggandeng BNN Kota Tidore Kepulauan melakukan pemeriksaan narkoba terhadap seluruh peserta. “Kalau ada yang kedapatan positif, dengan terpaksa akan dibatalkan. Narkoba merusak mental dan kejiwaan. Sebagai abdi negara, kita harus bersama-sama memberantasnya. Bahkan dalam waktu dekat, seluruh pegawai di dinas, badan, dan bagian juga akan dites narkoba,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala BKPSDM Kota Tidore Kepulauan, Rusdi Thamrin, dalam laporannya menyebutkan, Latsar tahun ini diikuti 18 peserta yang terdiri dari 16 tenaga kesehatan dan 2 tenaga teknis. Pelatihan akan berlangsung selama 76 hari, dengan dua struktur kurikulum: pembentukan karakter PNS dan penguatan kompetensi teknis sesuai bidang tugas.

“Tujuannya membentuk CPNS profesional, berkarakter bela negara, menjunjung nilai dasar ASN, dan mampu menjalankan peran sebagai pelayan masyarakat,” jelas Rusdi.

Show More
Back to top button