Musdes RKPDES, Buli Asal
BULI,CH- Musyawarah Desa tentang Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDES) Tahun 2020 yang berlangsung di Desa Buli Asal dan Desa Wayafli Kecamatan Maba Kabupaten Halmahera Timur (Haltim), Kamis (14/11) berjalan lancar. Program di dua desa ini lebih difokuskan pada pengenbangan ekonomi dan pembangunan.
Untuk Desa Buli Asal, dari 31 program yang di usulkan pada Musdes, semua akan diakomodir namum akan terealisasi secara bertahap. Prioritasnya adalah pengembangan ekonomi nelayan, untuk menjawab kebutuhan para kariyawan yang akan bekerja di pabrik PT. Antam nanti.
“Untuk Buli Asal di 2020 dipriotaskan pemberdayaan nelayan, dengan pengadaan pajeko, karena kebutuhan Ikan di perusahaan akan meningkat, selain nelayan ada juga perluasan jalan atau pembebasan lahan baru untuk pemukiman,” sebut Plt. Kepala Desa Buli Asal Alte Veblun.

Sementara itu, Kepala Desa Wayafli Yehuda Guslaw menyebutkan, Buah Nenas akan menjadi produk unggulan di Desa Wayafli. Dengan memperdayakan kelompok PKK bersama masyarakat buah nenas akan dikelolah menjadi berbagai macam produk yang siap untuk dipasarkan. “Desa Wayafli terkenal dengan buah nenas, maka kami akan jadikan buah nenas ini sebagai produk unggulan yang di kemas dan bermerek serta terdaftar di Dinas Kesehatan, buah Nenas ini akan di buat menjadi Selei, dan juga orson (sirup),”kata Yehuda.
Kepala Dinas Pemberdayaan Mansyarakat Desa (DPMD) Pemkab Haltim, Badalan Uat mengharapkan kepada masyarakat di dua desa ini agar program RKPDES yang diusulkan menyentuh langsung kepada masyarakat, yaitu SDM dan Pemberdayaan. Selain itu perogram pemerintah masalah pencegahan Stunting, dan Kartu Komitmen yang sudah di bahas pada Bursa Inovasi Desa juga harus dimasukan dalam program kegiatan.
Badalan yang didampingi Camat Maba, Robert Barabakem ikut memantau langsung musdes tersebut, mengingatkan agar dalam program RKPDES, tidak mengabaikan kepentingan para pemuda. “Anak muda harus di berikan ruang, anggarkan untuk mengikuti pelatihan alat berat di Balai Latihan di Ternate, begitu juga bagi perempuan, maka pemberdayaan harus lebih tinggi nilainya,”tukasnya. (Red)
Reporter: Nehemia Bustami