Peringati Hari Buruh, Ribuan Tenaga Kerja Bakar Bangunan PT. IWIP

Suasana Ribuan Tenaga Kerja Melakukan Aksi Demo Di PT. IWIP, Jumat (1/5/2020)


HALTENG, CH-  Momentum Hari Buruh Tanggal 1 Mei 2020 diwarnai dengan aksi pembakaran bangunan milik PT. PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) oleh ribuan tenaga kerja. Aksi ini sebagai bentuk kekecewaan terhadap kebijakan perusahaan yang dianggap tidak memihak kepada tenaga kerja.

Informasi yang dihimpun Media Online Cerminhalmahera.com, ribuan karyawan PT. IWIP yang mengatasnamakan  Forum Perjuangan Buruh Halmahera Tengah (FPBH) ini membakar bangunan atau lapak logistik milik PT. IWIP di Site Tanjung Ulie Desa Gemaf Kecamatan Weda Utara Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng). Selain membakar bangunan, aksi yang berlangsung pada pagi hari, Jumat (1/5/2020) ini merusaki sejumlah alat berat sekaligus memboikot aktifitas perusahaan tambang nikel tersebut.

“Aksi yang dilakukan ribuan karyawan ini karena parah karyawan telah resah dan mulai bosan dengan kebijakan perusahaan terhadap karyawan yang dinilai dilakukan semena-mena oleh pihak Management PT IWIP,” kata Ali Akbar Muhammad Kordinator Lapangan dalam orasinya.

Masa aksi juga menyampaikan 12 pernyataan sikap kepada pihak perusahan agar ditindaklanjuti dengan segera. Pernyataan tersebut diantaranya, Gagalkan Ormnibus Law, Tolak PHK berkedok jeda di PT IWIP, Penuhi hak maternitas buruh perempuan, Kembalikan izin resmi untuk buruh di PT. IWIP,  PT. IWIP harus melakukan Lockdown perusahaan selama masa pandemik COVID-19, Bayar upah pokok 100 persen, Stop karantina buruh di Bandara PT. IWIP, Berlakukan delapan jam kerja, Penuhi K3 untuk buruh, Stop diskriminasi terhadap buruh TKA dan penuhi kesejahteraan buruh TKA di PT. IWIP, Stop mengeluarkan memo-memo sepihak tanpa ada perundingan sebelumnya dengan kaum buruh, Stop kriminalisasi buruh dan yang terakhir, Sediakan tranportasi untuk buruh PT. IWIP.

Aksi ini sempat dimediasi oleh Kapolres Halteng, AKBP Nico A. Setiyawan SIK, namun ribuan massa aksi tidak menerimanya dan mereka menginginkan dari pihak perusahaan untuk segera mengeluarkan Kepala HRD PT IWIP Rosalinan Sangaji.

Aksi yang berakhir pembakaran dan pengrusakan ini disebabkan karena pihak perusahaan tidak mau bertatap muka dengan para pendemo. (Red)

Reporter: Nehemia Bustami

Show More
Back to top button